Washington, Minggu -
Bila penyakit jantung, stroke atau pun kanker belum cukup menjadi alasan buat
pria untuk berhenti merokok, cobalah mempertimbangkan yang satu ini : Kebiasaan
merokok akan memperbesar risiko Anda mengalami impotensi atau disfungsi ereksi
(DE)!.
Fakta mengenai
hubungan kebiasaan merokok dan risiko impotensi memang bukan sesuatu hal baru.
Sebelumnya, sudah beberapa riset yang mendukung teori tersebut. Kali ini pun,
para ahli kembali mengungkap bukti ilmiah bahwa pria yang punya kebiasaan merokok
berisiko 40 persen lebih besar mengalami disfungsi ereksi ketimbang pria yang
tidak merokok.
“Merokok akan membawa
nikotin dan vasokonstriktor lainnya sehingga dapat menutup aliran pembuluh
darah penis,” terang Dr. Jack Mydlo, kepala bagian urologi Temple University
School of Medicine and Hospital di Philadelphia, AS.
Disfungsi ereksi atau
impotensi menurut data dari U.S. National Institute of Diabetes dan Digestive
and Kidney Disorders saat ini telah menjadi problem serius yang dialami dua
dari 100 pria di Amerika. Ketika pria mulai beranjak tua, risiko mengalami
gangguan fungsi seksual pun makin
meningkat.
Dalam penelitian kali
ini, para ahli melibatkan sebanyak 8.000 pria di Australia berusia 16 hingga 59
tahun. Dari riset terungkap bahwa pria yang merokok kurang dari sebungkus
sehari mengalami peningkatan risiko mengalami problem ereksi sebesar 24 persen.
Hasil riset yang
dipublikasikan dalam Journal Tobacco Control
ini juga mengungkapkan, bertambahnya jumlah rokok yang dihisap setiap
hari makin meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Pria yang rata-rata menghisap
20 batang rokok sehari tercatat mengalami peningkatan risiko sebesar 39 persen.
Pada riset lainnya,
yang dipublikasikan American Journal of Epidemiology, pria yang masih merokok
pada usia 40-an cenderung mengalami problem ereksi ketimbang pria tua yang
tidak merokok. Risiko disfungsi juga tercatat meningkat dua kali lipat pada
pria yang merokok pada usia 40-an
dibanding yang tidak merokok pada usia 50-an.
“Merokok, yang
mengakibatkan pembuluh darah menyempit, adalah penyebab terbesar gangguan
ereksi,” ungkap Dr. Larry Lipshultz, kepala bagian reproduksi pria pada Baylor
College of Medicine di Houston, Texas AS.
Merokok sebenarnya
bukan satu-satunya penyebab impotensi pada pria. Faktor gaya hidup juga bisa
berpengaruh besar pada kesehatan seksual kaum Adam. Obesitas, konsumsi alkohol
dan obat-obatan dapat memicu timbulnnya problem ereksi. Demikian pula halnya
dengan gaya hidup yang santai dan kurang aktivitas (sedentary), tambah Lipshultz.
Penyebab lainnya,
lanjut Lipshultz, adalah beragam penyakit seperti diabetes;
jantung, operasi kanker prostat, kandung kemih, usus besar, cedera tulang
belakang, ketidakseimbangan hormon testosteron atau pun pengobatan tekanan
darah tinggi dan obat antidepresan.
Lipshultz juga
menjelaskan, seluruh faktor kondisi dan gaya hidup tersebut dapat memicu pria
mengalami disfungsi ereksi melalui tiga cara utama yakni : memperlambat aliran
darah, menyebabkan kerusakan saraf, dan mengubah kondisi hormonal. (HealthDay
News/AC)-www.kompas.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar