g

Selasa, 09 Agustus 2011
Sabtu, 30 Juli 2011
MENGAPA INDUSTRI ROKOK MENGGAET KONSUMER REMAJA DAN DEWASA MUDA
Agar perusahaan rokok dapat bertahan mereka harus mendapatkan pengganti konsumer tetap mereka yang telah meninggal atau berhenti. Dan target utama mereka : REMAJA
Kebanyakan orang mulai merokok dibawah umur 18 tahun dan seperempat dari mereka memulai merokok pada umur dibawah 10 tahun.
Semakin muda seseorang memulai merokok semakin besar kecenderungan mereka menjadi perokk tetap dan sangat kecil kemungkinan untuk dapat berhenti
MENGAPA IKLAN, PROMOSI, ATAU SPONSORSHIP ROKOK MENGANCAM GENERASI MUDA
Semakin mereka terpapar dengan iklan rokok, semakin besar kecenderungan mereka untuk merokok. Industri rokok selalu mengaitkan penggunaan produk mereka dengan kepribadian yang berkualitas seperti kemewahan, kekuatan, dan penampilan menarik atau berupa jiwa petualang dan aktivitas menarik lainnya
Meluasnya iklan rokok, seakan membuat merokok sebagai aktivitas yang “normal”. Menggambarkan penggunaannya seperti produk-produk konsumsi lainnya, sehingga membuat remaja semakin sulit memahami akan bahaya merokok.
Remaja semakin menganggap remeh akan ketergantungan terhadap nikotin dan konsekuensi kesehatan berat lainnya akibat rokok.
MENGAPA KITA PERLU MELARANG IKLAN, PROMOSI, SPONSORSHIP ROKOK
Industri rokok mengeluarkan milliaran dollar setiap tahunnya untuk menyebarluaskan produk mereka seluas mungkin untuk menarik konsumer muda. Mereka menargetkan remaja pada lingkungan yang santai dan familiar, seperti dibioskop, di Internet, majalah fashion, konser musik, dan yang paling tragis even olahraga.
Industri rokok menggunakan metode yang semakin kreatif untuk meningkatkan penjualan produk mereka. Iklan di billboard, di majalah, di internet, merupakan contoh kecil ide marketing mereka. Industri rokok juga memastikan produk mereka mudah terlihat di bioskop, di televisi, dan dunia fashion. Perusahaan rokok mensponsori berbagai even hiburan atau olahraga dan mengorganisir berbagai macam jenis kegiatan promo dalam usahanya untuk menjaga dan memenangkan hati konsumer mereka.
Hanya larangan mutlak yang dapat mematahkan jejaring marketing produk rokok. Industri rokok memiliki sangat banyak cara untuk menargetkan remaja dan larangan parsial hanya dapat membuat mereka merubah taktik promosional mereka dari metode yang lama menjadi metode yang lebih dapat diterima.
APAKAH REMAJA PADA NEGARA BERKEMBANG YANG PALING BERESIKO ? BAGAIMANA DENGAN REMAJA PEREMPUAN?
Lebih 80% dari total 1,8 miliar remaja (10-24 tahun) tinggal di negara berkembang dan mereka merupakan target dari industri rokok yang agresif. 4 dari 5 remaja yang tinggal di negara berkembang telah pernah dan sering melihat iklan produk rokok.
Industri rokok secara spesifik menargetkan konsumer wanita muda dan remaja perempuan melalui iklan, promosi, dan sponsorship. Strategi pemasaran yang mutakhir mendorong wanita muda dan remaja perempuan untuk mengonsumsi rokok dan mencoba untuk melemahkan kultur “wanita tidak merokok” pada negara dimana perempuan tidak lazim merokok.
Peningkatan konsumsi rokok pada wanita muda dan remaja perempuan merupakan salah satu perkembangan yang terburuk dari epidemik rokok global.
APAKAH LARANGAN MUTLAK IKLAN ROKOK SATU-SATUNYA CARA UNTUK MELINDUNGI REMAJA DARI ROKOK
Larangan total (Mutlak) terhadap Iklan, promosi, sponsorship rokok merupakan cara yang kuat untuk melindungi remaja dan satu dari 6 Strategi MPOWER yang dimiliki World Health Organization untuk memerangi penggunaan rokok
6 Strategi MPOWER membantu negara-negara untuk melindungi remaja mereka dari epidemi rokok yang dapat membunuh satu miliar orang di abad ini.
APA SIH EFEK MEROKOK?! Gambar1. Efek untuk perokok aktifGambar 2. Efek rokok kepada perokok pasif
Untuk direnungkan…
Yakinlah, semua orang akan mati, tapi saya memilih tidak menghiasi kematian saya dengan paru yang busuk, kanker di kerongkongan, anak-anak saya yang masih kecil meratapi makam ayahnya, atau penderitaan keluarga saya akibat mengurus dan membiayai saya di rumah sakit karena sakit kronis yang disebabkan oleh rokok. -Husnul Mubarak
15 Zat Berbahaya Dalam Rokok
15 Zat Berbahaya Dalam Rokok
Menyusul parahnya penyakit teman saya, dan pakdhe, serta ayah saya ternyata ada benarnya kandungan rokok mungkin berbahaya. Keluhan teman serta ayah saya sebelumnya adalah nafas sesak, sedangkan pakdhe saya terkena paru-paru. Kasihan beliau berdua, malah-malah teman sebaya saya "genap usianya 20 tahun kurang 5 hari meninggal :(" maka dari itu para pembaca hati-hati ternyata dalam rokok ada banyak yang mengandung zat zat berbahaya seperti :
1. ACROLEIN : zat berbentuk cair tidak berwarna diperoleh dengan mengambil cairan dari glyceril atau dengan mengeringkannya. Pada dasarnya zat ini mengandung alkohol yang pasti sangat mengganggu kesehatan.
2. KARBON MONOXIDA:gas yang tidak berbau. Zat ini dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat karbon. Jika karbon monoxida ini masuk ke dalam tubuh dan dibawa oleh hemoglobin ke dalam otot-otot tubuh. Satu molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen. Apabila didalam hemoglobin itu terdapat karbon monoxida, berakibat seseorang akan kekurangan oksigen.
3. NIKOTIN : cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat rasa lapar. Jadi menyebabkan seseorang merasa tidak lapar karena mengisap rokok.
4. AMMONIA : gas yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Memiliki bau yang sangat tajam dan merangsang. Zat ini sangat cepat memasuki sel-sel tubuh dan kalau disuntikkan sedikit saja pada aliran darah akan membuat pingsan atau koma.
5. FORMIC ACID : cairan tidak berwarna, tajam baunya, bisa bergerak bebas dan dapat membuat lepuh.
6. HYDROGEN CYANIDE : gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa. Zat ini paling ringan dan mudah terbakar. Cyanide mengandung racun berbahaya dan jika dimasukkan langsung ke dalam tubuh akan berakibat kematian.
7. NITROUS OXIDE : gas tidak berwarna dan jika diisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan membuat rasa sakit. Zat ini awalnya adalah untuk zat pembius pada saat operasi.
8. FORMALDEHYDE : gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini bersifat pengawet dan pembasmi hama.
9. PHENOL: zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari distilasi zat-zat organik misalnya kayu dan arang. Phenol bisa terikat didalam protein dan menghalangi kerja enzyme.
10. ACETOL: zat ini adalah hasil dari pemanasan aldehyde dan menguap dengan alkohol.
11. HYDROGEN SULFIDE : gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini menghalangi oxidasi enxym (zat besi berisi pigmen).
12. PYRIDINE : cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu mengubah alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
13. METHYL CHLORIDE : merupakan campuran zat-zat bervalensa satu atas mana hidrogen dan karbon sebagai unsur utama. Zat ini merupakan compound organis yang sangat beracun dan uapnya bersifat sama dengan pembius.
14. METHANOL : cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika diminum dan diisap dapat berakibat pada kebutaan dan kematian.
15. TAR : cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang menyebabkan kanker paru-paru.
Sumber : http://diketik.blogspot.com/2010/12/15-zat-berbahaya-dalam-rokok.html
You might also like:
Menyusul parahnya penyakit teman saya, dan pakdhe, serta ayah saya ternyata ada benarnya kandungan rokok mungkin berbahaya. Keluhan teman serta ayah saya sebelumnya adalah nafas sesak, sedangkan pakdhe saya terkena paru-paru. Kasihan beliau berdua, malah-malah teman sebaya saya "genap usianya 20 tahun kurang 5 hari meninggal :(" maka dari itu para pembaca hati-hati ternyata dalam rokok ada banyak yang mengandung zat zat berbahaya seperti :
1. ACROLEIN : zat berbentuk cair tidak berwarna diperoleh dengan mengambil cairan dari glyceril atau dengan mengeringkannya. Pada dasarnya zat ini mengandung alkohol yang pasti sangat mengganggu kesehatan.
2. KARBON MONOXIDA:gas yang tidak berbau. Zat ini dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat karbon. Jika karbon monoxida ini masuk ke dalam tubuh dan dibawa oleh hemoglobin ke dalam otot-otot tubuh. Satu molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen. Apabila didalam hemoglobin itu terdapat karbon monoxida, berakibat seseorang akan kekurangan oksigen.
3. NIKOTIN : cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat rasa lapar. Jadi menyebabkan seseorang merasa tidak lapar karena mengisap rokok.
4. AMMONIA : gas yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Memiliki bau yang sangat tajam dan merangsang. Zat ini sangat cepat memasuki sel-sel tubuh dan kalau disuntikkan sedikit saja pada aliran darah akan membuat pingsan atau koma.
5. FORMIC ACID : cairan tidak berwarna, tajam baunya, bisa bergerak bebas dan dapat membuat lepuh.
6. HYDROGEN CYANIDE : gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa. Zat ini paling ringan dan mudah terbakar. Cyanide mengandung racun berbahaya dan jika dimasukkan langsung ke dalam tubuh akan berakibat kematian.
7. NITROUS OXIDE : gas tidak berwarna dan jika diisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan membuat rasa sakit. Zat ini awalnya adalah untuk zat pembius pada saat operasi.
8. FORMALDEHYDE : gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini bersifat pengawet dan pembasmi hama.
9. PHENOL: zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari distilasi zat-zat organik misalnya kayu dan arang. Phenol bisa terikat didalam protein dan menghalangi kerja enzyme.
10. ACETOL: zat ini adalah hasil dari pemanasan aldehyde dan menguap dengan alkohol.
11. HYDROGEN SULFIDE : gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini menghalangi oxidasi enxym (zat besi berisi pigmen).
12. PYRIDINE : cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu mengubah alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
13. METHYL CHLORIDE : merupakan campuran zat-zat bervalensa satu atas mana hidrogen dan karbon sebagai unsur utama. Zat ini merupakan compound organis yang sangat beracun dan uapnya bersifat sama dengan pembius.
14. METHANOL : cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika diminum dan diisap dapat berakibat pada kebutaan dan kematian.
15. TAR : cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang menyebabkan kanker paru-paru.
Sumber : http://diketik.blogspot.com/2010/12/15-zat-berbahaya-dalam-rokok.html
You might also like:
Rabu, 27 Juli 2011
Fakta : Rokok Mengandung Babi !!!
Sydney – Kabar mengejutkan datang dari penelitian tentang rokok. Ternyata, filter rokok mengandung hemoglobin atau protein darah babi! Benarkah?
Sebuah riset terbaru dari seorang ilmuwan Belanda mengguncangkan publik. Dia menemukan kandungan hemoglobin (darah merah) dari babi sebagai salah satu bahan untuk filter rokok.
Fakta mencengangkan ini diungkapkan peneliti dari Eindhoven, Belanda, Christien Meindertsma, dan lalu didukung oleh Profesor Kesehatan Masyarakat dari University of Sydney, Simon Chapman.
Hemoglobin atau protein darah babi, ternyata digunakan untuk membuat filter rokok agar lebih efektif untuk menangkap bahan kimia berbahaya, sebelum masuk paru-paru seorang perokok. Menurut Chapman, industri rokok dunia memang kerap merahasiakan bahan-bahan yang mereka gunakan.
"Menurut mereka, ini adalah bisnis dan rahasia dagang kami," kata Chapman seperti dilansir News.com, Kamis (1/4/2010).
Prof Chapman mengatakan penelitian ini memberitahu dunia tentang rahasia pembuatan rokok, dan untuk meningkatkan kepedulian terhadap umat Muslim dan Yahudi yang taat, karena babi sangat diharamkan bagi kedua agama tersebut.
"Masyarakat Yahudi dan Muslim pasti akan menanggapi hal ini dengan sangat serius, dan juga para vegetarian," pungkas Chapman.
Tak ayal temuan ini menjadi bahan diskusi serius para ulama Islam dan para agamawan Yahudi di berbagai negara.
Menurut kedua peneliti, riset itu merupakan bagian dari rahasia bisnis dan dagang. Hal itu, kata meraka, dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian umat Islam dan Yahudi yang mengharamkan babi.
Sementara ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) belum mengetahui berita tersebut. Namun jika penelitian itu benar, maka MUI tidak segan-segan untuk memutuskan fatwa haram. MUI juga akan meminta BP POM untuk melakukan penelitian atas temuan itu.
Sebelumnya, persoalan hukum merokok sempat menjadi polemik. Terutama, setelah Muhammadiyah mengeluarkan fatwa yang mengharamkan merokok. Bahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang warganya merokok di tempat umum. Meski demikian, minat orang untuk merokok tetap tinggi.
So, Jangan heran dengan banyaknya moral masyarakat yang rusak, ada benarnya kan kata pepatah, karakter seseorang itu sesuai dengan apa yang masuk ke perutnya. Jika baik yang masuk ke perutnya maka baiklah dia, jika buruk yang masuk ke perutnya buruklah dia.
Minggu, 24 Juli 2011
Efek Bahaya Asap Rokok Bagi Kesehatan Tubuh Manusia - Akibat Sebatang Rokok Racun, Ketagihan, Candu, Buang Uang Dan Dosa.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.
5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.
6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.
Kesimpulan :
Jadi dapat disimpulkan bahwa merokok merupakan kegiatan bodoh yang dilakukan manusia yang mengorbankan uang, kesehatan, kehidupan sosial, pahala, persepsi positif, dan lain sebagainya. Maka bersyukurlah anda jika belum merokok, karena anda adalah orang yang smart / pandai.
Ketika seseorang menawarkan rokok maka tolak dengan baik. Merasa kasihanlah pada mereka yang merokok. Jangan dengarkan mereka yang menganggap anda lebih rendah dari mereka jika tidak ikutan ngerokok. karena dalam hati dan pikiran mereka yang waras mereka ingin berhenti merokok.
Ari Wibowo: Rokok adalah Narkoba yang Dilegalkan
JAKARTA – Ari Wibowo termasuk orang yang mendukung penuh fatwa MUI bahwa rokok haram. Aktor ganteng ini beranggapan rokok adalah narkoba yang dilegalkan.
“Saya agak kurang setuju kalau rokok dibebaskan. Karena menurut saya rokok adalah narkoba yang dilegalkan. Selama ini sudah ada larangan merokok di mal, rumah sakit, dan tempat umum lainnya. Dengan adanya fatwa ini justru lebih bagus,” jelas Ari yang ditemui di Studio XXI, FX, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (27/1/2009).
Ari termasuk orang yang anti rokok dan narkoba. Kebetulan dia tergabung di Yayasan Cinta Anak Bangsa yang anti narkoba.
“Menurut kepercayaan saya, kalau kita percaya Tuhan, jangan pernah memasukkan racun ke dalam tubuh. Itu sama saja menyiksa diri, membunuh secara perlahan-lahan,” bebernya.
Bintang film Sepuluh ini tak setuju dengan stigma yang terbentuk di masyarakat bahwa kalau lelaki tidak merokok berarti tidak jantan.
“Itu sih orangnya yang kurang pede. Saya masih berempati dengan para perokok karena saya tahu betapa susahnya berhenti merokok. Dengan adanya fatwa MUI, saya berharap para perokok jadi lebih sadar dan tergugah hatinya,” tutupnya.
“Saya agak kurang setuju kalau rokok dibebaskan. Karena menurut saya rokok adalah narkoba yang dilegalkan. Selama ini sudah ada larangan merokok di mal, rumah sakit, dan tempat umum lainnya. Dengan adanya fatwa ini justru lebih bagus,” jelas Ari yang ditemui di Studio XXI, FX, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (27/1/2009).
Ari termasuk orang yang anti rokok dan narkoba. Kebetulan dia tergabung di Yayasan Cinta Anak Bangsa yang anti narkoba.
“Menurut kepercayaan saya, kalau kita percaya Tuhan, jangan pernah memasukkan racun ke dalam tubuh. Itu sama saja menyiksa diri, membunuh secara perlahan-lahan,” bebernya.
Bintang film Sepuluh ini tak setuju dengan stigma yang terbentuk di masyarakat bahwa kalau lelaki tidak merokok berarti tidak jantan.
“Itu sih orangnya yang kurang pede. Saya masih berempati dengan para perokok karena saya tahu betapa susahnya berhenti merokok. Dengan adanya fatwa MUI, saya berharap para perokok jadi lebih sadar dan tergugah hatinya,” tutupnya.
INDONESIA KERANJANG SAMPAH NIKOTIN
(Taufiq Ismail)
Indonesia adalah sorga luarbiasa ramah bagi perokok
Kalau klasifikasi sorga ditentukan oleh jumlah langit yang melapisinya
Maka negeri kita bagai maskapai rokok, sorga langit ketujuh klasisikasinya
Indonesia adalah keranjang besar yang menampung semua sampah nikotin
Keranjang sampah nikotin ini luar biasa besarnya
Dari pinggir barat ke pinggir timur,
Jarak yang mesti ditempuh melintasi 3 zona waktu
Yaitu 8 jam naik pesawat jet,
10 hari kalau naik kapal laut,
Satu tahun kalau naik kuda sumba,
Atau 5 tahun kalau saban hari naik kuda kepang Ponorogo
Keranjang sampah ini luar biasa besarnya
Bukan saja sampah nikotin, tapi juga dibuangkan ke dalamnya
Berjenis cairan, serbuk, berbagai aroma dan warna
Alkohol, heroin, kokain, sabu-sabu, ekstasi, dan marijuana
Berbagai racun dan residu, erotisme dan vcd biru
Sebut saja semua variasi klasifikasi limbah dunia
Mulut Indonesia menganga menerimanya
Semua itu, karena gerbang di halaman rumah kita terbuka luas,
Kita tergoda oleh materialisme dan disuap kapitalisme
Fikiran sehat kita kaku dan tangan kanan kiri terbelenggu
Dengan ramah dan sopan kiriman sampah itu diterima
Di depan pintu bandara, karena urgennya modal mancanegara,
Karena tak tahan nikmatnya komisi dan upeti,
Dengan membungkuk-bungkuk kita berkata begini,
“Silakan masuk semua, silakan
Monggo, monggo mlebet, dipun sakecakaken
Sog asup sadayana, asup, asup
Ha lai ka talok, bahe banalah angku, bahe banalah.”
Keranjang sampah ini luar biasa kapasitasnya
Pedagang-pedagang nikotin yang di negeri asalnya
Babak belur digebuki pengadilan bermilyar dolar dendanya
Ketahuan penipunya dan telah membunuhi jutaan pengisapnya
Diusir terbirit-birit akhirnya berlarian ke dunia ketiga
Dan dengan rasa rendah diri luar biasa
Kita sambut mereka bersama-sama
“Monggo, monggo den, linggih rumiyin
Ngersakaken menopo den bagus
Mpun, ngendiko mawon
Aih aih si aden, kasep pisan
Tos lami, sumping, di dieu, Indonesia?
Alaa, rancak bana oto angku ko
Sabana rancak
Baa caronyo kami, supayo.”
Demikianlah dengan rasa hormat yang lumayan berlebihan
Para pedagang nikotin dari negeri jauh di tepi langit sana
Penyebar penyakit rokok dan pencabut nyawa anak bangsanya
Terlibat pengadilan dan tertimbun bukti
Di negeri sendiri telah diusiri dan dimaki-maki
Ke dunia ketiga mereka melarikan diri
Pabrik-pabrik mereka ditutup di negeri sendiri
Lalu didirikan di Dunia Ketiga, termasuk negeri kita ini
Di depan hidung kita penyakit dipindah ke sini
Dan untuk mereka kita hamparkan merahnya permadani
Lalu bangsa kita ditipu dengan gemerlapannya advertensi
Inilah nasib bangsa yang miskin dan pemerintah yang lemah
Semua bertumpu pada pemasukan uang sebagai orientasi
(2000, 2002)
Indonesia adalah sorga luarbiasa ramah bagi perokok
Kalau klasifikasi sorga ditentukan oleh jumlah langit yang melapisinya
Maka negeri kita bagai maskapai rokok, sorga langit ketujuh klasisikasinya
Indonesia adalah keranjang besar yang menampung semua sampah nikotin
Keranjang sampah nikotin ini luar biasa besarnya
Dari pinggir barat ke pinggir timur,
Jarak yang mesti ditempuh melintasi 3 zona waktu
Yaitu 8 jam naik pesawat jet,
10 hari kalau naik kapal laut,
Satu tahun kalau naik kuda sumba,
Atau 5 tahun kalau saban hari naik kuda kepang Ponorogo
Keranjang sampah ini luar biasa besarnya
Bukan saja sampah nikotin, tapi juga dibuangkan ke dalamnya
Berjenis cairan, serbuk, berbagai aroma dan warna
Alkohol, heroin, kokain, sabu-sabu, ekstasi, dan marijuana
Berbagai racun dan residu, erotisme dan vcd biru
Sebut saja semua variasi klasifikasi limbah dunia
Mulut Indonesia menganga menerimanya
Semua itu, karena gerbang di halaman rumah kita terbuka luas,
Kita tergoda oleh materialisme dan disuap kapitalisme
Fikiran sehat kita kaku dan tangan kanan kiri terbelenggu
Dengan ramah dan sopan kiriman sampah itu diterima
Di depan pintu bandara, karena urgennya modal mancanegara,
Karena tak tahan nikmatnya komisi dan upeti,
Dengan membungkuk-bungkuk kita berkata begini,
“Silakan masuk semua, silakan
Monggo, monggo mlebet, dipun sakecakaken
Sog asup sadayana, asup, asup
Ha lai ka talok, bahe banalah angku, bahe banalah.”
Keranjang sampah ini luar biasa kapasitasnya
Pedagang-pedagang nikotin yang di negeri asalnya
Babak belur digebuki pengadilan bermilyar dolar dendanya
Ketahuan penipunya dan telah membunuhi jutaan pengisapnya
Diusir terbirit-birit akhirnya berlarian ke dunia ketiga
Dan dengan rasa rendah diri luar biasa
Kita sambut mereka bersama-sama
“Monggo, monggo den, linggih rumiyin
Ngersakaken menopo den bagus
Mpun, ngendiko mawon
Aih aih si aden, kasep pisan
Tos lami, sumping, di dieu, Indonesia?
Alaa, rancak bana oto angku ko
Sabana rancak
Baa caronyo kami, supayo.”
Demikianlah dengan rasa hormat yang lumayan berlebihan
Para pedagang nikotin dari negeri jauh di tepi langit sana
Penyebar penyakit rokok dan pencabut nyawa anak bangsanya
Terlibat pengadilan dan tertimbun bukti
Di negeri sendiri telah diusiri dan dimaki-maki
Ke dunia ketiga mereka melarikan diri
Pabrik-pabrik mereka ditutup di negeri sendiri
Lalu didirikan di Dunia Ketiga, termasuk negeri kita ini
Di depan hidung kita penyakit dipindah ke sini
Dan untuk mereka kita hamparkan merahnya permadani
Lalu bangsa kita ditipu dengan gemerlapannya advertensi
Inilah nasib bangsa yang miskin dan pemerintah yang lemah
Semua bertumpu pada pemasukan uang sebagai orientasi
(2000, 2002)
Beasiswa : Strategi Industri Rokok Menutup Borok
Industri rokok dalam beberapa kurun waktu terakhir ini gencar memberikan beasiswa pendidikan untuk anak berprestasi. Sebut saja program beswan Djarum dan Sampoerna Foundation yang rajin menyumbang sebagian kecil keuntungannya untuk program peningkatan sumber daya manusia Indonesia melalui beasiswa pendidikan.
Lalu salahkah tindakan mereka?. Bukan hanya salah tapi cenderung licik. Industri rokok berusaha menutupi boroknya dengan menanamkan kesan positif kepada masyarakat berupa beasiswa pendidikan. Siapa yang tidak setuju dengan program pendidikan bagi masyarakat bukan?. Kondisi seperti ini akan memuluskan industri rokok merajalela dan semakin percaya diri dalam program bisnis liciknya yakni berusaha membunuh jutaan generasi bangsa yang jumlahnya puluhan juta dibandingkan orang-orang yang mendapat beasiswa yang hanya segelintir. Anda bisa bayangkan jutaan calon tunas bangsa mesti mati sia-sia karena terpapar asap rokok dari perokok yang tidak bermoral atau justru terjerumus kedalam lembah hitam dengan menjadi perokok aktif karena lingkungannya mendukung.
Dari sekian “niat baik” industri rokok barangkali jarang yang mengetahui jika para industri rokok ini juga tidak sekedar investasi pada bidang pendidikan namun juga pada bidang perjudian. Sebut saja Putra Sampoerna yang pernah dikabarkan menginvestasikan sebagian besar keuntungannya pada bisnis judi di Las Vegas, maupun Djarum yang melakukan berbagai cara untuk bisa laku di pasar asing bahkan dengan merekrut model iklan untuk telanjang seperti model iklan Djarum yang melakukan body painting. Jangan-jangan selain diberikan beasiswa lalu di ajarkan body paiting. Cari saja di Google Images dengan kata kunci “Djarum” anda akan menemukan model-model iklan djarum yang seksi.
Masyarakat hendaknya jangan sampai tertipu dengan siasat industri rokok ini dalam melegalkan Bisnis Jahatnya. Yang mereka lakukan selama puluhan tahun ini adalah memproduksi SENJATA PEMUSNAH MASSAL dan akan bereaksi efektif setelah 20 tahun akan datang sejak perokok pertama kali merokok.
Saya ikut prihatin dengan orang-orang maupun program acara yang menginspirasi rakyat Indonesia seperti Kick Andy, namun masih menggunakan Industri Rokok sebagai sponsor acaranya. Demi keuntungan yang tak seberapa mereka menggadaikan harga dirinya untuk mendukung Industri Pembunuh Massal ini. Semoga masyarakat kita semakin sadar akan liciknya geliat industri rokok di tanah air dan senantiasa menjaga keluarganya dari serangan asap rokok sebagai senjata PEMUSNAH MASSAL yang dilegalkan oleh pemerintah, mirip seperti tabung gas elpiji.
Jangan-jangan nanti ada tempat judi,pabrik narkoba atau pelacuran kemudian sebagian keuntungannya digunakan untuk beasiswa malah dilegalkan oleh pemerintah atau masyarakat.(blog bebas rokok)
Lalu salahkah tindakan mereka?. Bukan hanya salah tapi cenderung licik. Industri rokok berusaha menutupi boroknya dengan menanamkan kesan positif kepada masyarakat berupa beasiswa pendidikan. Siapa yang tidak setuju dengan program pendidikan bagi masyarakat bukan?. Kondisi seperti ini akan memuluskan industri rokok merajalela dan semakin percaya diri dalam program bisnis liciknya yakni berusaha membunuh jutaan generasi bangsa yang jumlahnya puluhan juta dibandingkan orang-orang yang mendapat beasiswa yang hanya segelintir. Anda bisa bayangkan jutaan calon tunas bangsa mesti mati sia-sia karena terpapar asap rokok dari perokok yang tidak bermoral atau justru terjerumus kedalam lembah hitam dengan menjadi perokok aktif karena lingkungannya mendukung.
Dari sekian “niat baik” industri rokok barangkali jarang yang mengetahui jika para industri rokok ini juga tidak sekedar investasi pada bidang pendidikan namun juga pada bidang perjudian. Sebut saja Putra Sampoerna yang pernah dikabarkan menginvestasikan sebagian besar keuntungannya pada bisnis judi di Las Vegas, maupun Djarum yang melakukan berbagai cara untuk bisa laku di pasar asing bahkan dengan merekrut model iklan untuk telanjang seperti model iklan Djarum yang melakukan body painting. Jangan-jangan selain diberikan beasiswa lalu di ajarkan body paiting. Cari saja di Google Images dengan kata kunci “Djarum” anda akan menemukan model-model iklan djarum yang seksi.
Masyarakat hendaknya jangan sampai tertipu dengan siasat industri rokok ini dalam melegalkan Bisnis Jahatnya. Yang mereka lakukan selama puluhan tahun ini adalah memproduksi SENJATA PEMUSNAH MASSAL dan akan bereaksi efektif setelah 20 tahun akan datang sejak perokok pertama kali merokok.
Saya ikut prihatin dengan orang-orang maupun program acara yang menginspirasi rakyat Indonesia seperti Kick Andy, namun masih menggunakan Industri Rokok sebagai sponsor acaranya. Demi keuntungan yang tak seberapa mereka menggadaikan harga dirinya untuk mendukung Industri Pembunuh Massal ini. Semoga masyarakat kita semakin sadar akan liciknya geliat industri rokok di tanah air dan senantiasa menjaga keluarganya dari serangan asap rokok sebagai senjata PEMUSNAH MASSAL yang dilegalkan oleh pemerintah, mirip seperti tabung gas elpiji.
Jangan-jangan nanti ada tempat judi,pabrik narkoba atau pelacuran kemudian sebagian keuntungannya digunakan untuk beasiswa malah dilegalkan oleh pemerintah atau masyarakat.(blog bebas rokok)
Rabu, 20 Juli 2011
WHO: Rokok Membunuh 5 Juta Orang Tiap Tahun
KOMPAS.com — Sudah jelas tembakau bukan sahabat kita. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam pernyataannya, Rabu(09/12/2009), menyatakan, setiap tahunnya 5 juta orang meninggal akibat rokok. Angka ini akan terus bertambah bila pemimpin negara belum punya kemauan melindungi rakyatnya dari bahaya rokok.
Dalam laporan terbaru mengenai penggunaan dan pengendalian tembakau, PBB mengatakan, hampir 95 persen dari populasi global tidak terlindungi oleh Undang-Undang Pelarangan Rokok. WHO juga menyebutkan, lebih dari 600.000 perokok pasif meninggal tiap tahunnya.
Laporan tersebut menyebutkan berbagai strategi yang bisa diambil oleh pembuat kebijakan di tiap negara untuk menekan jumlah perokok, misalnya meregulasi produksi, promosi, dan pemasaran rokok serta meningkatkan pajak produk rokok. Langkah-langkah itu termasuk dalam enam paket strategi yang dikeluarkan WHO tahun lalu, tetapi kurang dari 10 persen dari populasi dunia yang terlindungi dari bahaya rokok.
"Masyarakat butuh tindakan lebih, bukan hanya diberi tahu bahwa rokok berbahaya untuk kesehatan. Mereka butuh implentasi nyata dari WHO Framework Convention yang dilakukan oleh pemerintahnya masing-masing," kata Douglas Bettcher, Direktur WHO Tobacco-Free Initiative.
Saat ini tembakau adalah penyebab utama kematian yang dapat dicegah di dunia. WHO memperkirakan bila masih banyak negara yang tidak mengambil tindakan drastis, 8 miliar orang akan mati karena penyakit-penyakit yang berkaitan dengan tembakau pada 2030, terutama penduduk dari negara berkembang.
Semenit Diisap, Rokok Langsung Picu Kanker
KOMPAS.com — Rasanya hampir semua orang tahu rokok merupakan pemicu utama kanker paru. Namun, tidak banyak orang menyadari bahwa zat-zat kimia dalam rokok akan langsung membentuk senyawa kanker dalam hitungan menit setelah diisap, bukan satu bulan atau bertahun-tahun setelah seseorang mencandu rokok.
Para ilmuwan yang hasil studinya dilaporkan dalam Chemical Research in Toxicology mengatakan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH), zat kimia dalam rokok ketika terisap, akan langsung diubah menjadi zat kimia yang merusak DNA dan bersifat karsinogenik (pencetus kanker). Prosesnya pun berlangsung singkat, antara 15-30 menit setelah diisap.
Penelitian dilakukan dengan mengukur kadar PAH pada 12 pasien setelah mereka merokok. Riset yang dilakukan oleh tim dari University of Minnesota ini merupakan yang pertama kali melihat pengaruh PAH dalam metabolisme tubuh terutama setelah rokok diisap. Penelitian ini juga tidak melihat faktor lain, seperti polusi udara atau pola makan.
"Yang mengejutkan dari riset ini adalah seberapa cepat proses terjadinya kanker ini. Bukan dalam 30 tahun tapi dalam 30 menit setelah rokok diisap," kata Martin Dockrell, direktur kebijakan dan penelitian Action on Smoking and Health.
Meski proses kerusakan yang ditimbulkan oleh rokok ini berlangsung cepat, tidak ada kata terlambat untuk berhenti. "Makin cepat Anda berhenti, makin cepat pula efek kerusakannya ditekan," katanya.
Rokok, Pintu Gerbang Kehancuran Bangsa
JAKARTA, KOMPAS.com —
"Ada lingkaran setan antara merokok-kemiskinan-malautrisi-dan kebodohan. Anak-anak juga menjadi korban. Rokok itu pintu gerbang kehancuran bangsa," kata mantan Menteri Kesehatan Prof Farid Anfasa Moeloek saat peluncuran buku berjudul Tembakau: Ancaman Global di Jakarta, Selasa (30/6).
Buku yang diterjemahkan dari karya John Crofton dan David Simpson ini disunting oleh Muherman Hasan, dokter ahli paru-paru. John Crofton adalah tutor dari Muherman Hasan selama 20 tahun untuk upaya pemberantasan tuberculosis.
Kini konsumsi rokok di Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia, setelah China dan India. Semula Indonesia nomor lima. Tidak heran jika lebih dari 60 juta orang membelanjakan uangnya untuk membeli rokok. Mereka rata-rata menghabiskan 11 batang rokok per hari.
Secara nasional, elanja bulanan untuk rokok pada keluarga perokok menempati urutan terbesar kedua (9 persen) setelah beras (12 persen).
Yang lebih memprihatinkan, dari Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) 2006, kelompok keluarga miskin terbukti mempunyai proporsi belanja rokok yang lebih besar (12 persen) daripada kelompok terkaya yang hanya 7 persen.
Data lebih konkrit menunjukkan, belanja bulanan rokok pada keluarga miskin tahun 2006 setara dengan 15 kali biaya pendidikan dan sembilan kali biaya kesehatan. Dibandingkan dengan pengeluaan makanan berhgizi, jumlah tersebut setara dengan 17 kali pengeluaran untuk membeli daging, dua kali lipat untuk membeli ikan dan lima kali lipat untuk membeli susu dan telur, kata Tulus Abadi, anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Survei pada tahun 1999-2003 di lebih dari 175.000 keluarga miskin di perkotaan di Indonesia menunjukkan bahwa tiga dari empat kepala keluarga (78,8 persen) adalah perokok aktif. Belanja mingguan untuk membeli rokok menempati peringkat tertinggi (22 persen), jauh lebih besar daripada untuk pengeluaran makanan pokok beras yang hanya 19 persen, sedangkan pengeluaran untuk telur hanya tiga persen dan ikan hanya empat persen.
Perilaku merokok kepala rumah tangga berhubungan erat dengan gizi buruk, yaitu prevalensi anak sangat kurus, berat badan rendah, dan anak sangat pendek. Belanja rokok telah menggeser kebutuhan terhadap makanan bergizi bagi tumbuh kembang balita.
Studi sejenis pada 2000-2003 pada lebih dari 360.000 rumah tangga miskin di perkotaan dan perdesaan membuktikan, kematian bayi dan balita lebih tinggi pada keluarga yang orangtuanya merokok daripada yang tidak merokok, papar Tulus Abadi.
Jika pemerintah tidak mengontrol penjualan rokok di Indonesia, masyarakat Indonesia tidak akan pernah terlepas dari lingkaran setan yang makin memiskinkan mereka. Saat ini di Indonesia ada lebih dari 60 juta perokok dan 70 persen di antaranya berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah.
"Ada lingkaran setan antara merokok-kemiskinan-malautrisi-dan kebodohan. Anak-anak juga menjadi korban. Rokok itu pintu gerbang kehancuran bangsa," kata mantan Menteri Kesehatan Prof Farid Anfasa Moeloek saat peluncuran buku berjudul Tembakau: Ancaman Global di Jakarta, Selasa (30/6).
Buku yang diterjemahkan dari karya John Crofton dan David Simpson ini disunting oleh Muherman Hasan, dokter ahli paru-paru. John Crofton adalah tutor dari Muherman Hasan selama 20 tahun untuk upaya pemberantasan tuberculosis.
Kini konsumsi rokok di Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia, setelah China dan India. Semula Indonesia nomor lima. Tidak heran jika lebih dari 60 juta orang membelanjakan uangnya untuk membeli rokok. Mereka rata-rata menghabiskan 11 batang rokok per hari.
Secara nasional, elanja bulanan untuk rokok pada keluarga perokok menempati urutan terbesar kedua (9 persen) setelah beras (12 persen).
Yang lebih memprihatinkan, dari Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) 2006, kelompok keluarga miskin terbukti mempunyai proporsi belanja rokok yang lebih besar (12 persen) daripada kelompok terkaya yang hanya 7 persen.
Data lebih konkrit menunjukkan, belanja bulanan rokok pada keluarga miskin tahun 2006 setara dengan 15 kali biaya pendidikan dan sembilan kali biaya kesehatan. Dibandingkan dengan pengeluaan makanan berhgizi, jumlah tersebut setara dengan 17 kali pengeluaran untuk membeli daging, dua kali lipat untuk membeli ikan dan lima kali lipat untuk membeli susu dan telur, kata Tulus Abadi, anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Survei pada tahun 1999-2003 di lebih dari 175.000 keluarga miskin di perkotaan di Indonesia menunjukkan bahwa tiga dari empat kepala keluarga (78,8 persen) adalah perokok aktif. Belanja mingguan untuk membeli rokok menempati peringkat tertinggi (22 persen), jauh lebih besar daripada untuk pengeluaran makanan pokok beras yang hanya 19 persen, sedangkan pengeluaran untuk telur hanya tiga persen dan ikan hanya empat persen.
Perilaku merokok kepala rumah tangga berhubungan erat dengan gizi buruk, yaitu prevalensi anak sangat kurus, berat badan rendah, dan anak sangat pendek. Belanja rokok telah menggeser kebutuhan terhadap makanan bergizi bagi tumbuh kembang balita.
Studi sejenis pada 2000-2003 pada lebih dari 360.000 rumah tangga miskin di perkotaan dan perdesaan membuktikan, kematian bayi dan balita lebih tinggi pada keluarga yang orangtuanya merokok daripada yang tidak merokok, papar Tulus Abadi.
Jika pemerintah tidak mengontrol penjualan rokok di Indonesia, masyarakat Indonesia tidak akan pernah terlepas dari lingkaran setan yang makin memiskinkan mereka. Saat ini di Indonesia ada lebih dari 60 juta perokok dan 70 persen di antaranya berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah.
Rokok Picu Kanker Mulut
VIVAnews - Kasus kanker mulut semakin banyak menimpa orang muda. Menurut penelitian Aberdeen University, Inggris, pemicunya adalah kebiasaan minum alkohol, merokok dan mengonsumsi makanan tidak sehat.
Penelitian dilakukan selama lima tahun pada 350 pasien kanker mulut usia di bawah 50 tahun. Sebanyak 9 dari 10 pasien kanker terbukti memiliki kebiasaan minum alkohol, merokok dan sedikit mengonsumsi buah serta sayur dalam menu makanannya.
"Kasus kanker pada saluran pencernaan atas mengalami peningkatan di seluruh dunia dan sampai saat ini telah menjadi peningkatan terbesar pada orang dewasa di bawah usia 50," kata profesor epidemiologi, Gary Macfarlane, seperti dikutip dari Daily Mail.
Peneliti kemudian menganalisa temuan itu dengan 400 partisipan lain yang tidak memiliki penyakit kanker mulut. Selain melihat pengaruh gaya hidup tak sehat pada perkembangan kanker, penelitian ini juga melihat faktor lain seperti genetik dan lingkungan.
Gaya hidup yang buruk itu menjadi semacam 'bahan bakar' perkembangan tumor yang mengganas saat tua. Kebiasaan hidup tidak sehat juga meningkatkan risiko penyakit serius seperti kanker pada usia muda.
"Kami melihat terjadi peningkatan kasus kanker mulut dua kali lipat pada pria usia 40 hinggai 49 tahun di Inggris selama 20 tahun terakhir," kata Macfarlane.
Berdasar penelitian, kebiasaan hidup tidak sehat memiliki dampak yang sama di segala usia. Jadi mulailah hidup sehat mulai dari sekarang agar Anda terhindar dari penyakit mematikan.
Rokok Bikin Kulit Makin Keriput
KOMPAS.com — Ternyata bukan hanya berjemur yang mempercepat terjadinya penuaan pada kulit. Rokok adalah saingan sinar ultraviolet dalam merusak sel-sel di bawah kulit. Bukan hanya kulit di wajah, tetapi semua bagian tubuh yang tertutup kulit memiliki risiko yang sama karena asap rokok menempel lebih lama di seluruh permukaan kulit.
"Asap rokok membuat usia biologis kita berjalan lebih cepat," ucap Dr Stuttaford yang merupakan editor medis di The Times, London. Salah satu bagian tubuh yang tertutup kulit dan berisiko lebih tinggi untuk mengalami kerusakan jaringan kulit adalah payudara.
Kulit di sekitar payudara menurut Stuttaford akan mengendur dan berkeriput karena kolagen yang ada di bawah kulit telah "dikacaukan" oleh asap rokok. Tidak hanya itu, kurangnya pasokan oksigen akibat racun yang ada di dalam rokok membuat kulit berubah menjadi kusam. "Jadi tidak ada pilihan lain untuk membuat kulit tetap kencang hingga usia mapan, kecuali dengan berhenti merokok!"
"Asap rokok membuat usia biologis kita berjalan lebih cepat," ucap Dr Stuttaford yang merupakan editor medis di The Times, London. Salah satu bagian tubuh yang tertutup kulit dan berisiko lebih tinggi untuk mengalami kerusakan jaringan kulit adalah payudara.
Kulit di sekitar payudara menurut Stuttaford akan mengendur dan berkeriput karena kolagen yang ada di bawah kulit telah "dikacaukan" oleh asap rokok. Tidak hanya itu, kurangnya pasokan oksigen akibat racun yang ada di dalam rokok membuat kulit berubah menjadi kusam. "Jadi tidak ada pilihan lain untuk membuat kulit tetap kencang hingga usia mapan, kecuali dengan berhenti merokok!"
Rokok Bikin Aborigin Mati Cepat!
SYDNEY, KOMPAS.com — Australia, Senin (28/3/2011), meluncurkan iklan televisi kampanye nasional kesehatan pertama yang ditujukan untuk kaum Aborigin. Targetnya, mengurangi separuh, 50 persen, dari jumlah penduduk asli yang merokok pada tahun 2018.
Pemerintah telah melarang semua toko menampilkan paket rokok dan mengatakan bahwa kampanye berdana 4.000.000 dollar Australia (4.100.000 dollar AS) itu dilakukan berdasarkan fakta bahwa 20 persen dari warga Aborigin meninggal karena penyakit terkait kebiasaan merokok. "Statistiknya cukup mengkhawatirkan, tetapi pesannya cukup sederhana: putus rantai dan hentikan kebiasaan yang akan membunuh Anda," kata Menteri Kesehatan Nicola Roxon saat peluncuran iklan.
Merokok adalah penyebab nomor satu penyakit kronis seperti kanker dan masalah jantung di antara kaum Aborigin. Mereka memiliki angka rata-rata hidup yang lebih pendek dibanding warga Australia yang lain. "Merokok membunuh. Sesederhana itu," kata Menteri Urusan Penduduk Asli Warren Snowdon.
"Pemerintah kami berkomitmen untuk mengurangi jumlah perokok kaum Aborigin dan penduduk asli Selat Torres hingga separuhnya pada tahun 2018," imbuhnya.
Iklan televisi tentang seorang perempuan muda yang mengingat pengalamannya memiliki keluarga, yang hilang karena penyakit yang berhubungan dengan merokok, adalah iklan khusus pertama yang ditujukan kepada penduduk asli, sebagai bagian dari kampanye kesehatan nasional. "Saya merokok selama bertahun-tahun juga. Tapi, saya berhenti," kata perempuan itu dalam iklan.
"Saya tidak ingin anak-anak kita tumbuh dengan pikiran bahwa sakit dan mati seperti itu adalah normal," imbuh perempuan itu dalam iklan tersebut.
Kaum Aborigin Australia meninggal hingga 11,5 tahun lebih awal dari rekan-rekan mereka yang non-pribumi dan dua kali lebih mungkin untuk meninggal saat bayi.
Racun dalam Sebatang Rokok
VIVAnews - Mungkin Anda berpikir hanya mengisap sebatang rokok saja tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan. Berpikirlah ulang. Sebab, ilmuwan Amerika menemukan sebatang rokok cukup untuk memblokir arteri dan memicu serangan jantung.
Asap tembakau yang mengandung ratusan bahan kimia beracun dapat langsung menimbulkan kerusakan organ tubuh. Dalam studi terbaru ahli bedah menemukan tidak ada tingkat aman seseorang terkena paparan asap rokok, baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif.
Ini karena asap rokok langsung merembes ke dalam aliran darah mengubah kimiawi organ sehingga menggumpal dan menekan arteri. Akibatnya arteri menyempit dan tertutup. Laporan tersebut juga menemukan bahkan paparan asap rokok dalam waktu singkat pun dapat memicu serangan jantung.
"Saya menyarankan orang untuk mencoba untuk menghindari berada di sekitar merokok cara apapun yang Anda bisa," kata Dr Regina Benjamin yang menjadi penasehat medis Presiden Obama.
Namun, bagi Anda yang ingin berhenti merokok, tidak ada kata terlambat. Mulailah sekarang juga! Sebab, dalam laporan juga dijelaskan apa yang terjadi dalam tubuh ketika seseorang berhenti merokok
- 20 menit: tekanan darah dan laju nadi kembali normal
- 8 jam: kadar Nikotin dan karbon monoksida dalam darah berkurang setengah dan oksigen kembali normal.
- 24 jam: Karbon monoksida akan hilang dari tubuh. Paru-paru mulai menghilangkan lendir dan kototran akibat rokok lainnya.
- 48 jam: Tubuh membersihkan nikotin dari tubuh. Kemampuan indera merasakan bau dan rasa meningkat
- 72 jam: Bernapas menjadi lebih mudah. Tabung bronkial mulai rileks dan meningkatkan kadar energi.
- 2-12 minggu: sirkulasi darah membaik.
- 3-9 bulan: Batuk, dan masalah pernapasan meningkat seiring membaiknya fungsi paru-paru hingga 10 persen
- 5 tahun: Risiko serangan jantung turun menjadi sekitar setengah dibandingkan para perokok.
Asap tembakau yang mengandung ratusan bahan kimia beracun dapat langsung menimbulkan kerusakan organ tubuh. Dalam studi terbaru ahli bedah menemukan tidak ada tingkat aman seseorang terkena paparan asap rokok, baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif.
Ini karena asap rokok langsung merembes ke dalam aliran darah mengubah kimiawi organ sehingga menggumpal dan menekan arteri. Akibatnya arteri menyempit dan tertutup. Laporan tersebut juga menemukan bahkan paparan asap rokok dalam waktu singkat pun dapat memicu serangan jantung.
"Saya menyarankan orang untuk mencoba untuk menghindari berada di sekitar merokok cara apapun yang Anda bisa," kata Dr Regina Benjamin yang menjadi penasehat medis Presiden Obama.
Namun, bagi Anda yang ingin berhenti merokok, tidak ada kata terlambat. Mulailah sekarang juga! Sebab, dalam laporan juga dijelaskan apa yang terjadi dalam tubuh ketika seseorang berhenti merokok
- 20 menit: tekanan darah dan laju nadi kembali normal
- 8 jam: kadar Nikotin dan karbon monoksida dalam darah berkurang setengah dan oksigen kembali normal.
- 24 jam: Karbon monoksida akan hilang dari tubuh. Paru-paru mulai menghilangkan lendir dan kototran akibat rokok lainnya.
- 48 jam: Tubuh membersihkan nikotin dari tubuh. Kemampuan indera merasakan bau dan rasa meningkat
- 72 jam: Bernapas menjadi lebih mudah. Tabung bronkial mulai rileks dan meningkatkan kadar energi.
- 2-12 minggu: sirkulasi darah membaik.
- 3-9 bulan: Batuk, dan masalah pernapasan meningkat seiring membaiknya fungsi paru-paru hingga 10 persen
- 5 tahun: Risiko serangan jantung turun menjadi sekitar setengah dibandingkan para perokok.
- 10 tahun: Risiko kanker paru-paru setengahnya dari para perokok. Risikonya berubah menjadi sama dengan para non perokok.
RACUN DALAM ASAP ROKOK
MEROKOK MEMBAWA PENYAKIT
Tembakau merupakan faktor risiko untuk sekurang-kurangnya 25 jenis penyakit
Kanser pundi kencing
Kanser perut
Kanser usus dan rahim
Kanser mulut
Kanser Esofagus
Kanser tekak
Kanser pankrias
Kanser payudara
Kanser paru-paru
Penyakit saluran pernafasan kronik
Strok
Kereputan tulang (osteoporosis)
Penyakit jantung
Kemandulan
Putus haid awal
Melahirkan bayi yang cacat
Keguguran bayi
Mati pucuk
Bronkitis
Batuk
Penyakit ulser peptik
Emfisima
Otot lemah
Penyakit gusi
Kerusakan mata
MEROKOK SECARA PASIF
Walaupun anda tidak merokok, anda masih boleh menyedut asap rokok daripada perokok. Ini dipanggil merokok secara pasif ('passive smoking').
Berbanding dengan asap aliran ('mainstream smoke'), asap aliran sisi yang keluar dari puntung rokok ('mainstream smoke') mengandungi :
2 kali lebih banyak nikotin
5 kali lebih banyak karbon monoksida
50 kali lebih banyak kimia yang menyebabkan barah
3 kali lebih banyak tar
KESAN-KESAN MEROKOK SECARA PASIF
Meningkatkan risiko kanser paru-paru dan penyakit jantung
Masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronkitis
Sakit atau pedih mata
Bersin dan batuk-batuk
Sakit kerongkong
Sakit kepala
PEROKOK PASIF DAN RISIKO PENYAKIT
Dibandingkan dengan yang tidak terdedah dengan asap rokok pasif, perokok pasif mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengidap pelbagai jenis penyakit
Penyakit jantung - 30%
Kanser - 25%
KESAN ASAP ROKOK PASIF KEPADA IBU HAMIL DAN JANIN YANG DIKANDUNG
Keguguran janin
Tumbesaran janin terencat - 30% lebih tinggi
Kematian janin dalam kandungan
Pendarahan dari uri (abruption placenta)
Kurang berat badan - 20 hingga 30%
KESAN ASAP ROKOK PASIF KEPADA BAYI
Masalah dan penyakit pernafasan
Perkembangan kecerdasan otot terjejas
Jangkitan telinga
Leukeamia
Kanser otak 22%
Lelah - meningkat simptom lelah
Sindrom kematian secara mengejut
KANSER PARU-PARU
MENGENAI KANSER
Anak-anak yang lahir tahun 1985, diperkirakan sepertiganya akan pernah menderita kanser, dan kira-kira seperempatnya akan meninggal karena kanser. Kita semua memiliki keluarga atau teman yang mengidap kanser. Jadual berikut memaparkan jumlah pengidap kanser di US tahun 1993.
Jumlah
Penderita
Jumlah
Kematian
Persen Kematian
dari Seluruh Kanser
Paru-Paru
170 000
149 000
28%
Usus Besar
152 000
57 000
11%
Payudara
183 000
46 300
9%
Leukemia
93 000
50 000
9%
Prostat
165 000
35 000
7%
Kanser pembunuh terbesar, iaitu kanser paru-paru, membunuh hampir 90% penderitanya, atau hampir 30% dari seluruh kematian akibat kanser. Namun sesungguhnya kanser paru-parulah yang paling mudah dicegah. Penyelidikan dalam beberapa dekad menunjukkan bahawa satu-satunya penyebab utama kanser paru-paru adalah asap rokok.
KARSINOGEN
Zat-zat karsinogen (pemicu kanser) yang terkandung pada rokok adalah:
vinyl chloride
benzo (a) pyrenes
nitroso-nor-nicotine
Satu-satunya zat yang lebih berbahaya daripada asap rokok dalam memicu kanser paru-paru adalah zat-zat radioaktif. Itu pun jika dimakan atau dihidap dalam kadar yang cukup.
KESAN KANSER PARU-PARU
Kematian umumnya bukan terjadi karena kesulitan bernafas yang diakibatkan oleh membesarnya kanser, tetapi karena posisi paru-paru dalam sistem peredaran darah menjadikan kanser mudah menyebar ke seluruh tubuh. Penyebaran metastase ke arah otak dan bahagian kritis lainnya lah yang mengakibatkan kematian itu. 90% penderita meninggal dalam 3 tahun setelah diagnosis.
Perokok Indonesia Terbesar Ketiga Dunia
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia masih menduduki peringkat ketiga untuk jumlah perokok di dunia, yakni sekitar 65 juta orang. Angka ini akan terus meningkat jika pemerintah tidak mengatur perilaku merokok dan industri rokok serta tidak menerapkan larangan iklan rokok.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, Laksmiati Hanafiah, ketika ditemui Kompas.com, Sabtu (2/10/2010) di sela-sela Aksi Damai Sehat, Cerdas dan Berprestasi tanpa Rokok yang digelar di Citywalk Sudirman, Jakarta.
Menurut perempuan yang akrab disapa Mia itu, usia para perokok di Indonesia lebih banyak pada kisaran 15 hingga 19 tahun. "Di antaranya 70 persen dari jumlah perokok itu adalah masyarakat kalangan menengah ke bawah," katanya.
Akibatnya, lanjut Mia, para orangtua dari kalangan tersebut kurang memperhatikan gizi anak-anak mereka. "Uang yang harusnya untuk beli makanan, ternyata dihabiskan untuk membeli rokok," ujarnya.
Sekjen Komnas Pengendalian Tembakau, Suhardi, mengatakan, kalangan perokok dari masyarakat berpendidikan rendah dan keuangannya menengah ke bawah kurang begitu memperhatikan kalimat peringatan bahaya merokok.
"Sebaiknya di dalam bungkus rokok, terdapat peringatan dengan gambar. Contohnya, gambar penyakit yang ditimbulkan akibat rokok, seperti stroke dan kanker," kata Suhardi.
Dia mengungkapkan, negara tetangga sudah mencoba menerapkan peringatan merokok melalui gambar.
"Malaysia, Singapura, dan negara-negara lain telah mempraktikkannya. Terbukti, jumlah perokok di beberapa negara itu justru mengalami penurunan 15-20 persen," ujarnya.
Peringatan Bahaya Rokok Lewat Gambar Lebih Efektif
JAKARTA, KOMPAS.com - Walaupun lebih dari 90 persen masyarakat pernah membaca peringatan kesehatan berbentuk tulisan di kemasan rokok, tetapi hampir separuhnya tidak percaya dan 26 persen tidak termotivasi berhenti merokok.
"Studi di berbagai negara membuktikan peringatan tertulis yang disertai gambar lebih efektif daripada hanya berbentuk tulisan saja," kata Staf Khusus Menteri Bidang Politik Kebijakan Kesehatan Bambang Sulistomo dalam sosialisasi RPP Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa produk tembakau, di kantor Kementerian Kesehatan, Selasa, (10/5/2011).
Oleh karena itu, pesan kesehatan pada kemasan rokok wajib disamapikan dalam bentuk gambar dan tulisan untuk meningkatkan kesadaran perokok dan dan nonperokok akan bahaya kebiasaan menghisap rokok bagi kesehatan.
"Agar efektif, peringatan kesehatan harus mudah dilihat, relevan dan mudah diingat serta menggambarkan aspek yang perlu diketahui oleh setiap orang," ujarnya.
Lebih lanjut Bambang menegaskan, pengamanan produk tembakau bagi kesehatan perlu dilaksanakan dengan pemberian informasi tentang kandungan kadar nikotin, tar yang ada pada setiap batang rokok. Peran masyarakat dalam upaya pengamanan produk tembakau bagi kesehatan juga perlu ditingkatkan agar tujuan dari penerapan Peraturan Pemerintah ini tercapai dengan optimal.
"Pabrik" Bakteri Bernama Rokok
KOMPAS.com - Dalam urusan kandungan zat toksik, rokok mungkin juaranya. Namun rokok ternyata juga tak kalah dalam kandungan bakteri. Para ilmuwan dari Universitas of Maryland mengatakan, berdasarkan penelitian DNA yang dilakukan diketahui bahwa rokok terkontaminasi oleh ratusan tipe bakteri. Ini berarti, mungkin jumlah bakteri dalam rokok setinggi dengan kandungan bahan kimia.
"Beberapa rokok yang kami tes ternyata dipenuhi bakteri, seperti hipotesa kami selama ini. Namun kami tidak menyangka jumlahnya sebanyak ini dan bisa menginfeksi manusia," kata Amy R. Sapkota, asisten profesor dan peneliti dari University of Maryland School of Public Health.
Dalam risetnya, Sapkota dan ahli mikrobioal ekologi menguji kandungan bakteri dalam beberapa merek rokok yang cukup populer, yakni C, KFK, LS, dan M dan menemukan empat jenis bakteri yang serupa pada masing-masing rokok.
Berbagai jenis bakteri tersebut berkaitan dengan infeksi yang terjadi di paru-paru, darah, dan polusi udara. Bakteri yang berhasil diidentifikasi oleh para peneliti antara lain Acinetobacter (infeksi paru dan darah), Bacillus (berkaitan dengan anthrax dan keracunan makanan), Burkholderia (beberapa tipenya menyebabkan infeksi saluran napas), Klebsiella (infeksi paru dan darah), serta Pseudomonas aeruginosa (tipe bakteri yang menyebabkan 10 % infeksi di rumah sakit).
Menurut Sapkota, bila bakteri tersebut bisa bertahan dalam proses merokok, dan diduga mereka pasti mampu, besar kemungkinan bakteri-bakteri ini akan menyebabkan infeksi dan penyakit kronik pada perokok dan perokok pasif.
Kendati implikasi bakteri ini bagi kesehatan manusia masih belum jelas, namun para peneliti berencana untuk melanjutkan riset mereka untuk memahami kaitannya dengan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok. Pertanyaan besar yang masih harus dijawab adalah apakah bakteri tadi mampu bertahan dalam proses pembakaran rokok lalu masuk ke dalam paru perokok dan tinggal di sana.
Orang Tak Peduli Bahaya Rokok
KOMPAS.com — Syamsuir, warga Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, kini tak bisa bicara lagi. Pasalnya, ia pernah terkena kanker pita suara. Sebabnya? Tak lain karena dia perokok berat selama 30 tahun. Satu hari tiga bungkus rokok ia sulut.
Syamsuir bekerja sebagai tukang reparasi jam. Penghasilannya tak seberapa. Jadi, untuk kebiasaan merokok ia nyaris menghabiskan sebagian besar penghasilannya. Akibatnya? Di lehernya kini terdapat lubang besar bekas operasi yang pernah dijalaninya. Dan, yang lebih ia sesali: suaranya pun menghilang.
Syamsuir adalah satu dari jutaan korban akibat merokok. Di Indonesia, 70 persen dari 60 juta perokok adalah mereka yang berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Artinya, sudah miskin, masih terjerat kebiasaan merokok yang menguras isi kantong.
Belum lagi sekitar 65,6 juta perempuan dan 43 juta anak-anak di Indonesia yang terpapar asap rokok. Mereka ini adalah perokok pasif dan rentan pula terkena bermacam penyakit akibat rokok, yakni bronkitis, paru-paru, kanker usus, kanker hati, stroke, dan berbagai penyakit lain.
Setiap tahun sekitar 200.000 kematian di Indonesia diakibatkan kebiasaan merokok. Sebanyak 25.000 korban adalah perokok pasif. Memang akibat rokok tak akan langsung muncul seketika. Dampaknya baru tampak setelah 25 tahun sejak seseorang pertama kali merokok.
Peneliti senior Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Sri Moertiningsih Adioetomo, pernah menyatakan, dari sebuah studi ditemukan bahwa biaya rawat inap pengidap penyakit akibat merokok mencapai Rp 2,9 triliun per tahun.
Indonesia memang hebat dalam hal konsumsi rokok. Bayangkan, kini Indonesia menduduki posisi ketiga di dunia setelah China dan India untuk urusan konsumsi rokok. Pemerintah Indonesia dinilai tidak memiliki kemauan politik untuk menangani persoalan rokok secara serius.
Bayangkan saja, Road Map Industri Rokok justru menargetkan penambahan konsumsi rokok. Pada tahun 2005 konsumsi rokok di Indonesia mencapai 220 miliar batang rokok. Pada Road Map Industri Rokok tahun 2015 ditargetkan konsumsi rokok meningkat menjadi 260 miliar batang.
Target 10 tahun meningkat 40 miliar batang. Sebanyak 40 miliar batang rokok dikonsumsi 10 juta perokok. Artinya, dalam 10 tahun direkrut 10 juta perokok baru. Bisa dikatakan dalam satu tahun ditarget 1 juta perokok baru atau 249 perokok baru per hari, kata Setyo Budiantoro dari Tobacco Control Support Center Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (TCSC-IAKMI).
Siapakah perokok-perokok baru itu? Tentu saja para remaja. Tak heran industri rokok tak segan membuang dana besar untuk belanja iklan. Baik iklan di televisi maupun di papan iklan jalanan. Mulai dari konser musik remaja hingga acara olahraga.
Gambar di bungkus rokok
Melawan industri rokok dengan membalas memasang iklan bahaya rokok jelas tak mungkin. Jika ingin menyelamatkan bangsa, terutama generasi muda, yang paling masuk akal dan paling mungkin dilakukan adalah mengontrol industri rokok dan menerapkan aturan-aturan yang termaktub dalam Framework Convention on Tobacco Control.
Salah satunya adalah dengan memasang gambar-gambar penyakit akibat rokok di bungkus rokok. Bukan sekadar peringatan berukuran kecil dan nyaris diabaikan perokok karena tidak ada efek jera.
Pictorial graphic warning atau peringatan dengan gambar di bungkus rokok terbilang efektif. Efektif karena menjangkau segala lapisan, ada efek repetitif karena akan dilihat 5.800-7.000 kali per tahun oleh perokok yang merokok satu bungkus per hari.
Selain itu, pemerintah juga tidak perlu mengeluarkan biaya, gambarnya pun jelas, kuat, dan besar, lebih dari sejuta peringatan dengan kata-kata, kata Widyastuti Soerojo dari TCSC-IAKMI.
Peringatan dengan gambar terbukti efektif di beberapa negara, seperti di Kanada sebanyak 44 persen perokok ingin berhenti, 58 persen perokok mulai memikirkan bahaya konsumsi rokok, 35 persen perokok pengetahuannya akan bahaya rokok meningkat, dan 17 persen perokok menyembunyikan bungkusnya karena tidak ingin orang lain melihat gambar peringatan tersebut.
Di Singapura, 47 persen perokok menjadi lebih jarang merokok, 57 persen perokok mulai berpikir tentang dampak kesehatan, 71 persen perokok pengetahuannya meningkat, 25 persen perokok termotivasi untuk berhenti, 28 persen perokok mengurangi jumlah rokok yang diisap, 14 persen perokok tidak merokok di depan anak-anak, 12 persen perokok tidak merokok di depan perempuan hamil, dan 8 persen perokok mengurangi rokok ketika di rumah.
Di Thailand, 92 persen perokok ingin berhenti merokok, 62 persen perokok mengurangi rokok, 20 persen perokok mencoba berhenti merokok, dan 25 persen perokok tetap merokok dengan jumlah yang sama.
Di Brasil, 54 persen perokok berubah sikap tentang dampak merokok setelah melihat gambar di bungkus rokok dan 67 persen perokok ingin berhenti merokok. Dampak lebih besar pada kelompok pendidikan dan pendapatan rendah.
Yang memprihatinkan, rokok produksi Indonesia yang diekspor ke luar negeri, seperti Singapura, Thailand, Malaysia, dan Brunei, telah ditempeli gambar-gambar penyakit akibat rokok. Namun, rokok yang sama beredar di Indonesia tanpa ditempeli gambar-gambar penyakit akibat rokok.
Hal itu bisa diartikan, industri rokok patuh kepada pemerintah negeri tetangga. Jika demikian, kenapa tidak diberlakukan aturan yang sama untuk bungkus rokok yang beredar di Indonesia? Tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan ketentuan internasional tersebut.
Awalnya memang sulit, tapi Pemerintah Hongkong akhirnya berhasil melaksanakan aturan-aturan internasional itu, kata Dr Homer dari Tobacco Control Legislation di Hongkong.
Berkaca dari pengalaman negeri tetangga, Pemerintah Indonesia sudah saatnya mulai mencicil melaksanakan aturan-aturan internasional tentang pengendalian dampak tembakau. Setidaknya, dengan memberlakukan peringatan dengan gambar di bungkus rokok.
Merokok Sebabkan Miskin Tujuh Turunan
JAKARTA, KOMPAS.com — Merokok bukan hanya merusak kesehatan, tetapi juga membuat orang menjadi miskin. Orangtua miskin yang banyak menghabiskan duitnya untuk membeli rokok mengorbankan kesehatan dan pendidikan anaknya. Uang untuk merokok seharusnya bisa dialihkan untuk biaya pendidikan dan makanan yang bergizi bagi keluarga.
Demikian disampaikan Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sony B Harmadi, di Jakarta, Rabu (22/7). Menurut dia, kemiskinan akibat merokok berpotensi terjadi dari generasi ke generasi.
Penelitian yang dilakukan Lembaga Demografi FEUI mendapatkan fakta, pada rumah tangga perokok, pengeluaran rokok dan daun sirih per bulan sama dengan 17 kali untuk pengeluaran daging, 15 kali untuk pengeluaran biaya kesehatan, sembilan kali untuk pengeluaran pendidikan, lima kali untuk pengeluaran susu, dan dua kali untuk ikan. Dari data itu banyak sekali kesempatan yang hilang karena pengeluaran digunakan untuk membeli rokok.
"Selain itu dari penelitian kami, jika ayah merokok maka anak juga akan merokok. Dan kemiskinan juga akan terus berlanjut karena kualitas SDM anak rendah," terangnya.
Sony menuturkan, dirinya pernah menemukan seorang anak yang terpaksa harus putus sekolah karena sebagian besar uang ayahnya digunakan untuk merokok. Anak itu harus bekerja dan tetap hidup dalam kemiskinan. Kelak ketika besar dan memiliki keturunan kejadian yang sama akan terulang kembali.
Untuk mengatasi hal itu, kata Sony, mata rantai yang ada harus diputus. Pemutusan dilakukan dari generasi yang lebih muda. "Pemerintah dapat mengadakan program memberi bantuan sekolah gratis, tapi dengan catatan orangtua tidak boleh merokok. Anak pun diawasi agar tidak merokok," jelas dia.
"Perketat juga iklan rokok agar anak tidak terpapar iklan itu. Jika mata rantai berhasil diputus, dana yang ada bisa digunakan untuk hal lain yang lebih berguna," tambahnya.
Demikian disampaikan Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sony B Harmadi, di Jakarta, Rabu (22/7). Menurut dia, kemiskinan akibat merokok berpotensi terjadi dari generasi ke generasi.
Penelitian yang dilakukan Lembaga Demografi FEUI mendapatkan fakta, pada rumah tangga perokok, pengeluaran rokok dan daun sirih per bulan sama dengan 17 kali untuk pengeluaran daging, 15 kali untuk pengeluaran biaya kesehatan, sembilan kali untuk pengeluaran pendidikan, lima kali untuk pengeluaran susu, dan dua kali untuk ikan. Dari data itu banyak sekali kesempatan yang hilang karena pengeluaran digunakan untuk membeli rokok.
"Selain itu dari penelitian kami, jika ayah merokok maka anak juga akan merokok. Dan kemiskinan juga akan terus berlanjut karena kualitas SDM anak rendah," terangnya.
Sony menuturkan, dirinya pernah menemukan seorang anak yang terpaksa harus putus sekolah karena sebagian besar uang ayahnya digunakan untuk merokok. Anak itu harus bekerja dan tetap hidup dalam kemiskinan. Kelak ketika besar dan memiliki keturunan kejadian yang sama akan terulang kembali.
Untuk mengatasi hal itu, kata Sony, mata rantai yang ada harus diputus. Pemutusan dilakukan dari generasi yang lebih muda. "Pemerintah dapat mengadakan program memberi bantuan sekolah gratis, tapi dengan catatan orangtua tidak boleh merokok. Anak pun diawasi agar tidak merokok," jelas dia.
"Perketat juga iklan rokok agar anak tidak terpapar iklan itu. Jika mata rantai berhasil diputus, dana yang ada bisa digunakan untuk hal lain yang lebih berguna," tambahnya.
Merokok Menyebabkan Infeksi Bakteri pada Vagina
Marijane A Krohn, Ph D, salah satu profesor bagian reproduksi di University of Pittsburgh School of Medicine mengatakan, BV mulai menyerang vagina ketika sistem perlindungan alaminya terganggu. Ketika ini terjadi, maka bakteri yang selalu ada di sekitar vagina tersebut berkembang di luar kendali. "Merokok nampaknya membuat sistem kekebalan vagina menurun," ungkap Krohn yang memberi ilustrasi, seperti polisi perbatasan yang sedang mabuk.
Seperti infeksi vagina lainnya, BV yang tak diobati bisa meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual. Tak hanya itu, ketika Anda terkena penyakit menular seksual, plus terkena BV, konsekuensinya malah lebih parah, misalnya, infertilitas. Ketika hamil terkena BV pun juga bisa mencetus keguguran mendadak, kelahiran prematur, atau membuat bayi yang lahir kekurangan berat badan.
Solusinya? Berhenti merokok adalah hadiah terbaik yang bisa Anda berikan untuk tubuh sendiri. Bicarakan pada dokter Anda mengenai cara-cara berhenti merokok. Entah itu dengan program tertentu atau dengan bantuan lainnya. Langkah kedua, hindari semprotan pembasuh kelamin karena vagina sebenarnya mampu membersihkan diri sendiri. Menyemprot vagina dengan pembasuh kelamin bisa merusak keseimbangan iklim di daerah vagina, dan meningkatkan risiko terkena BV. Ketika BV menyerang, Anda mungkin butuh dua minggu pengobatan dengan antibiotik dari resep dokter untuk mengatasinya, dan lakukan cek rutin setiap sebulan sekali.
Seperti infeksi vagina lainnya, BV yang tak diobati bisa meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual. Tak hanya itu, ketika Anda terkena penyakit menular seksual, plus terkena BV, konsekuensinya malah lebih parah, misalnya, infertilitas. Ketika hamil terkena BV pun juga bisa mencetus keguguran mendadak, kelahiran prematur, atau membuat bayi yang lahir kekurangan berat badan.
Solusinya? Berhenti merokok adalah hadiah terbaik yang bisa Anda berikan untuk tubuh sendiri. Bicarakan pada dokter Anda mengenai cara-cara berhenti merokok. Entah itu dengan program tertentu atau dengan bantuan lainnya. Langkah kedua, hindari semprotan pembasuh kelamin karena vagina sebenarnya mampu membersihkan diri sendiri. Menyemprot vagina dengan pembasuh kelamin bisa merusak keseimbangan iklim di daerah vagina, dan meningkatkan risiko terkena BV. Ketika BV menyerang, Anda mungkin butuh dua minggu pengobatan dengan antibiotik dari resep dokter untuk mengatasinya, dan lakukan cek rutin setiap sebulan sekali.
Laporan AS: Asap Tembakau Sebabkan Kerusakan Dini Paru-paru
Washington (ANTARA/Reuters) - Asap rokok dapat menyebabkan kerusakan dini bagi paru-paru serta DNA sehingga pemerintahan Presiden Barack Obama akan mengutamakan upaya penghentian merokok, ujar pejabat kesehatan federal, Kamis.
Kegiatan merokok tidak hanya menyakiti sang perokok, namun juga orang di sekeliling mereka. Seluruh pajak, larangan serta perlakuan harus dijalankan bersama untuk membantu menurunkan jumlah kegiatan merokok, ujar Dokter Bedah Umum AS, Dr Regina Benjamin dalam laporannya mengenai kegiatan merokok.
"Zat kimia di dalam rokok tembakau mencapai paru-paru anda dengan cepat setiap saat anda menghirup sehingga menyebabkan kerusakan dini," ujar Benjamin dan menambahkan, bahkan dengan menghisap sejumlah kecil rokok tembakau dapat merusak DNA sehingga menyebabkan kanker.
Laporan dalam jejaring bedah umum juga mengatakan perusahaan tembakau telah sengaja merancang sejumlah rokok dan produk tembakau lainnya agar bersifat adiktif dan mereka pun telah meluncurkan produk tembakau terbaru yang diduga lebih aman namun pada kenyataannya tetap berbahaya dan bersifat adiktif.
Benjamin mengatakan, sepertiga orang yang pernah mencoba rokok akan menjadi perokok berat.
"Selama dua tahun terakhir, kami telah berupaya untuk mengurangi penggunaan tembakau, termasuk melaksanakan undang-undang yang mengatur produk tembakau, membiayai upaya pengaturan tembakau lokal dan meluaskan akses jaminan pemerataan penghentian tembakau," ujar Menteri Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat, Kathleen Sebelius.
"Hal itu masih menjadi kunci utama pemerintahan kami," tambah dia.
Laporan itu mencatat bahwa penelitian telah memperlihatkan rokok menewaskan 443.000 warga setiap tahunnya di Amerika Serikat yang satu dari setiap lima orang meninggal dunia akibat kanker, penyakit jantung, penyakit paru-paru serta penyebab lainnya.
"Beban ekonomi penggunaan rokok tercatat pada lebih dari 193 miliar dolar AS per tahun yang terdiri dari biaya kesehatan dan kerugian produktivitas," ujar Sebelius.
"Lebih dari 1.000 warga tewas setiap hari akibat rokok dan satu setengah dari semua perokok jangka panjang terbunuh oleh penyakit yang ditimbulkan karena merokok," tambah laporan itu.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Dr Thomas Frieden, dan Dewan Pemerintah mengenai Makanan dan Obat-Obatan, Dr Margaret Hamburg, mengatakan bahwa penelitian itu juga menghasilkan cara mengurangi kegiatan merokok.
"Dampak terbesar datang ketika kami menaikkan harga tembakau, melarang tindakan merokok di tempat umum, menawarkan perawatan penghentian merokok yang mudah didapat dan terjangkau serta menggabungkan kampanye media dan upaya lainnya," ujar mereka dalam laporannya.
CDC memperkirakan bahwa sekitar 23 persen orang dewasa AS dan 17 persen siswa Sekolah Menengah Atas di negara itu adalah perokok.
Kenapa Rokok Lebih Berbahaya Bagi Wanita ?
VIVAnews – Semua orang tentu tahu di balik kenikmatan menghisap rokok, serangan kanker paru-paru dan jantung tengah mengintai. Tapi toh nyatanya, banyak orang, entah itu pria atau wanita yang tetap membiarkan dirinya kecanduan rokok.
Tetapi tahukah Anda, jenis kelamin apa yang paling rentan terkena bahaya asap rokok? Ternyata, kaum wanita paling dirugikan bahaya nikotin rokok dibandingkan pria, demikian menurut data Badan Statistik Pemerintah Belanda, Centraal Bureau voor de Statistiek (CBS), dikutip dari laman Health Mad.
Menurut badan statistik yang telah meneliti angka kematian akibat kanker paru-paru, efek menghisap asap tembakau pada wanita diyakini mempengaruhi rentang hidup seseorang. Kebiasaan merokok pada wanita akan menurunkan harapan hidup hingga 11 tahun, sedangkan pada pria selama tiga tahun.
Masih menurut badan statistik, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh negatif nikotin pada wanita jauh lebih serius dibandingkan terhadap pria. Tapi, badan statistik tidak menyebutkan alasan adanya perbedaan pengaruh nikotin itu.
Para peneliti percaya, peningkatan kasus kanker paru-paru di kalangan wanita Belanda sejak 1970-an secara langsung berkaitan dengan kecanduan mereka terhadap tembakau.
Badan statistik menyebutkan rata-rata wanita yang menderita kanker paru-paru akibat rokok tutup usia pada usia 70 tahun, padahal harapan hidup mereka bisa mencapai 81 tahun (tanpa rokok).
Tetapi tahukah Anda, jenis kelamin apa yang paling rentan terkena bahaya asap rokok? Ternyata, kaum wanita paling dirugikan bahaya nikotin rokok dibandingkan pria, demikian menurut data Badan Statistik Pemerintah Belanda, Centraal Bureau voor de Statistiek (CBS), dikutip dari laman Health Mad.
Menurut badan statistik yang telah meneliti angka kematian akibat kanker paru-paru, efek menghisap asap tembakau pada wanita diyakini mempengaruhi rentang hidup seseorang. Kebiasaan merokok pada wanita akan menurunkan harapan hidup hingga 11 tahun, sedangkan pada pria selama tiga tahun.
Masih menurut badan statistik, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh negatif nikotin pada wanita jauh lebih serius dibandingkan terhadap pria. Tapi, badan statistik tidak menyebutkan alasan adanya perbedaan pengaruh nikotin itu.
Para peneliti percaya, peningkatan kasus kanker paru-paru di kalangan wanita Belanda sejak 1970-an secara langsung berkaitan dengan kecanduan mereka terhadap tembakau.
Badan statistik menyebutkan rata-rata wanita yang menderita kanker paru-paru akibat rokok tutup usia pada usia 70 tahun, padahal harapan hidup mereka bisa mencapai 81 tahun (tanpa rokok).
Asap Rokok Kandung 4.000 Zat Kimia Berbahaya
Yogyakarta (ANTARA) - Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 zat kimia berbahaya seperti karbon monoksida, sianida, uap fosfor, uap senyawa belerang, dan uap hasil pembakaran zat tambahan, kata mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kartono Muhammad.
"Bahaya asap rokok 10 kali lebih besar daripada zat `ter` dalam rokok," katanya pada lokakarya Menuju Kawasan Tanpa Rokok 100 Persen di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di Asri Medical Center (AMC) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin.
Oleh karena itu, menurut dia, asap rokok lebih membahayakan perokok pasif daripada perokok aktif. Dalam asap rokok kadarnya beberapa kali lebih besar dibanding yang diserap oleh perokok aktif.
"Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 1,5 persen nikotin. Endapan asap rokok yang berupa hasil pembakaran nikotin mudah melekat di benda-benda dalam ruangan, dan bisa bertahan sampai lebih dari tiga tahun, dan tetap berbahaya," katanya.
Advisor Indonesia Institute Social for Development Sudibyo Markus mengatakan Indonesia merupakan konsumen rokok peringkat tiga terbesar di dunia setelah China dan India.
Menurut dia, sekitar 240 miliar batang rokok telah dihisap oleh 240 juta penduduk Indonesia. Tingginya jumlah perokok tersebut disebabkan masih rendahnya kesadaran mengenai bahaya nikotin dalam rokok.
Selain itu, juga masih adanya anggapan di kalangan masyarakat bahwa rokok adalah warisan budaya. Anggapan tersebut membuat sebagian besar masyarakat enggan untuk meninggalkan kebiasaan merokok.
"Kondisi itu ditambah dengan iklan-iklan di media yang menganggap bahwa merokok adalah gaul, modern, dan jantan," katanya.
Rektor UMY Dasron Hamid mengatakan aturan mengenai larangan merokok penting diterapkan di ruang-ruang publik, karena asap rokok berbahaya bagi kesehatan manusia.
"Aturan tersebut diharapkan dapat diimplementasikan di ruang-ruang publik terutama sekolah, kampus, dan kantor. Dengan adanya aturan itu diharapkan nanti seluruh ruang publik bisa benar-benar 100 persen bebas rokok," katanya.
Selasa, 24 Mei 2011
Tiap 6,5 detik Seorang Meninggal karena Rokok!
JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak rokok terhadap kesehatan semakin meresahkan. 6 dari 10 pelajar sudah terpapar rokok. Tembakau menyebabkan 1 dari 10 kematian orang dewasa di seluruh dunia. Total kematian akibat rokok sekitar 5,4 juta tahun 2006.
"Dengan kata lain 1 kematian tiap 6,5 detik," kata Dr. Yusharmen DComm. MSc, Direktur Pengendalian Penyakit tidak Menular Ditjen PP&PL Departemen Kesehatan, dalam sebuah lokakarya di Jakarta, Jumat (28/8).
Menurut Yusharmen, tembakau sebagai penuebab utama kematian di dunia bisa dicegah. Dengan demikian prediksi bahwa kematian pada tahun 2020 akan mendekati 2 kali jumlah kematian saat ini tidak akan terjadi.
"Saat ini ada 900 juta perokok dunia, atau 84 persen, hidup di negara-negara berkembang atau transisi ekonomi termasuk Indonesia," ucap Yusharmen. Menghadapi persoalan ini, pihaknya mengimbau agar pemerintah, komunitas dan keluarga menyadari bahwa pengendalian masalah rokok sebagai masalah bersama. "Sasarannya adalah menyelamatkan mereka yang berisiko rokok, seperti anak-anak, remaja dan ibu hamil," tuturnya.
Manfaat Rokok Hanyalah Sugesti dan Mitos
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perokok berlindung dengan banyak alasan saat diminta berhenti merokok. Menurut mereka, merokok bisa meningkatkan daya pikir, kreativitas, menunjukkan kejantanan, dan menurunkan stres. Tetap merokok pun badan sepertinya juga masih sehat. Tapi, kebaikan rokok itu hanyalah mitos, sugesti, dan tak ada bukti ilmiahnya.
"Intinya, mereka sudah kecanduan rokok. Tanda-tanda penurunan kondisi badan dan penyakit sudah didapat, misalnya batuk-batuk, badan lesu, dan kena penyakit seperti darah tinggi, paru-paru, hingga diabetes. Tapi mereka tak mau berhenti merokok," ujar Kepala Dinas Kesehatan DIY Bondan Agus Suryanto, Kamis (12/11).
Yang memprihatinkan lagi, jumlah perokok terus meningkat dan perokok pemula semakin muda umurnya. Dari pengamatannya, banyak remaja perempuan yang sekarang juga merokok agar dianggap keren.
Bambang Sudibyo (55), karyawan swasta, mengaku sangat sulit menghentikan kebiasaan merokoknya yang diawali sejak kuliah ini. "Sering batuk-batuk sih. Kalau lagi begitu, rokok saya kurangi. Pernah sih, berhenti merokok empat bulan, tapi nggak tahan. Sepertinya, otak ini buntu jika tak menyulut rokok," ujar Bambang yang konsumsi rokoknya sebungkus tiap hari ini.
Mugiwiyono (67), penarik becak yang biasa mangkal di Alun-alun Utara juga menyebut sulit lepas dari rokok. Ia sudah merokok sejak remaja. "Agak kurang bersemangat jika tidak merokok. Tapi saya bukan perokok yang nyepur, karena dalam sehari hanya habis 2-3 lintingan rokok saja. Saya milih lintingan karena murah," kata Mugi yang mengaku tak pernah sakit karena merokok.
Lain lagi pendapat Nina (21), mahasiswi perguruan tinggi swasta. Ia merokok sejak dua tahun lalu agar dianggap teman-temannya keren dan gaul. "Teman-teman saya banyak yang merokok. Jadi saya pikir, mengapa tidak. Saya tahu bahayanya, tapi lama-lama kok enak juga merokok. Jadinya, keterusan," ujarnya.
"Intinya, mereka sudah kecanduan rokok. Tanda-tanda penurunan kondisi badan dan penyakit sudah didapat, misalnya batuk-batuk, badan lesu, dan kena penyakit seperti darah tinggi, paru-paru, hingga diabetes. Tapi mereka tak mau berhenti merokok," ujar Kepala Dinas Kesehatan DIY Bondan Agus Suryanto, Kamis (12/11).
Yang memprihatinkan lagi, jumlah perokok terus meningkat dan perokok pemula semakin muda umurnya. Dari pengamatannya, banyak remaja perempuan yang sekarang juga merokok agar dianggap keren.
Bambang Sudibyo (55), karyawan swasta, mengaku sangat sulit menghentikan kebiasaan merokoknya yang diawali sejak kuliah ini. "Sering batuk-batuk sih. Kalau lagi begitu, rokok saya kurangi. Pernah sih, berhenti merokok empat bulan, tapi nggak tahan. Sepertinya, otak ini buntu jika tak menyulut rokok," ujar Bambang yang konsumsi rokoknya sebungkus tiap hari ini.
Mugiwiyono (67), penarik becak yang biasa mangkal di Alun-alun Utara juga menyebut sulit lepas dari rokok. Ia sudah merokok sejak remaja. "Agak kurang bersemangat jika tidak merokok. Tapi saya bukan perokok yang nyepur, karena dalam sehari hanya habis 2-3 lintingan rokok saja. Saya milih lintingan karena murah," kata Mugi yang mengaku tak pernah sakit karena merokok.
Lain lagi pendapat Nina (21), mahasiswi perguruan tinggi swasta. Ia merokok sejak dua tahun lalu agar dianggap teman-temannya keren dan gaul. "Teman-teman saya banyak yang merokok. Jadi saya pikir, mengapa tidak. Saya tahu bahayanya, tapi lama-lama kok enak juga merokok. Jadinya, keterusan," ujarnya.
China Terapkan Larangan Merokok
BEIJING, KOMPAS.com — China, Kamis (24/3/2011), mengumumkan larangan merokok yang lama dinanti. Larangan itu mulai berlaku Mei mendatang. Ini merupakan upaya membasmi kebiasaan buruk negara tersebut.
Namun, pihak berwenang, sebagaimana dilansir Radio Nederland yang mengutip kantor berita Belanda, ANP, belum merilis rincian apa pun soal hukuman jika ada pelanggaran. Departemen Kesehatan mengatakan, "Operator dari tempat-tempat umum harus memasang peringatan mencolok dan pemberitahuan tentang larangan merokok." Selain itu disebutkan larangan akan meliputi taman, hotel, bioskop, museum, dan restoran, tetapi tidak kantor. Tembakau juga akan tidak dijual lagi di mesin penjual.
Beijing sebelumnya telah berkomitmen memperkenalkan larangan pada 9 Januari tahun ini ketika menandatangani sebuah konvensi WTO tentang tembakau.
Di China terdapat lebih dari 300 juta perokok, dan hampir 1,2 juta orang China meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan merokok setiap tahun—ini merupakan 20 persen dari total korban di seluruh dunia. Kebiasaan merokok sangat lekat tertanam di China, salah satu contohnya menawarkan sebatang rokok sebagai bentuk ucapan salam.
Larangan diperkenalkan di Shanghai sebelum World Expo 2010, tetapi terbukti sangat tidak efektif. Perokok terus merokok secara terbuka di depan tanda dilarang merokok di seluruh kawasan. Demikian pula Beijing mencoba memperkenalkan larangan merokok sebelum Olimpiade 2008, tetapi hal ini juga banyak menjadi obyek cemoohan.
Kak Seto: Rokok itu Narkoba!
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia Pasifik yang belum meratifikasi Konvensi Pengendalian Dampak Tembakau. Di DPR, RUU Pengedalian Tembakau belum juga disyahkan. Mudah-mudahan seruan dari anak Indonesia pada Hari Anak Nasional 2009 (HAN) tentang bahaya rokok bagi kesehatan terutama anak-anak dengan cara penghentian iklan rokok bisa didengar.
Demikian diungkap Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi pada puncak perayaan HAN 2009 di Taman Impian Jaya Ancol. "Semua promosi sponsor rokok yang sering melibatkan anak-anak dan remaja dihentikan dan saya harap bisa didengar pemerintah dan dilaksanakan bersama-sama," ungkap Kak Seto, panggilan akrabnya, pada wartawan di Jakarta, Kamis (23/7).
Sebelumnya, pada puncak HAN 2009 itu 2 anak yang mewakili anak-anak Indonesia membacakan hasil Kongres Anak 2009 yang salah satunya menekankan penghapusan iklan rokok karena sangat berbahaya bagi anak-anak dan masa depannya. Menurut Kak Seto, kongres tersebut murni dihadiri anak-anak tanpa satu pun orang dewasa yang terlibat. "Dan mereka juga tidak ingin hasil keputusannya di intervensi. Saya juga kaget, mereka anak-anak Indonesia kasih masukan," ucap Kak Seto.
Penghentian iklan rokok apapun bentuknya, termasuk dalam bentuk sponsor, mendesak untuk dilakukan. Karena, lanjut Kak Seto, dari hasil penelitian Komnas Perlindungan Anak, anak-anak merokok karena tergiur oleh iklan yang mengajarkan bahwa dengan merokok anak jadi gaya, jantan, macho, kreatif dan gaul. "Ini menyesatkan. Satu-satunya cara adalah dengan menghentikan semua iklan dan promosi sponsor rokok, untuk lindungi anak kita," papar Kak Seto serius.
Sekalipun ia secara implisit mengakui cukai rokok turut berperan dalam pemasukan negara, namun itu tidak cukup menjadi alasan memperbolehkan produsen rokok mengiklankan produknya. Karena rokok itu jelas beracun, ada bahan adiktifnya. Zat adiktif tersebut juga ada pada narkoba. "Jadi, rokok adalah narkoba. Apakah kita di satu sisi mengharapkan narkoba, dan disisi lain, membiarkan zat adiktif ini mempengaruhi dan meracuni anak-anak kita, kan tidak?" tuturnya.
Terkait dengan sumbangsih produsen rokok dalam berbagai penyelenggaraan kegiatan, Kak Seto yakin bahwa ada sumber-sumber dana lain yang bisa dimanfaatkan, tidak harus dari produsen rokok. "Kalau nantinya rokok tidak menyumbang cukup banyak, masih ada sumber-sumber lain untuk perolehan pajak. Sponsor dari yang lain juga bisa," tandas Kak Seto.
Demikian diungkap Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi pada puncak perayaan HAN 2009 di Taman Impian Jaya Ancol. "Semua promosi sponsor rokok yang sering melibatkan anak-anak dan remaja dihentikan dan saya harap bisa didengar pemerintah dan dilaksanakan bersama-sama," ungkap Kak Seto, panggilan akrabnya, pada wartawan di Jakarta, Kamis (23/7).
Sebelumnya, pada puncak HAN 2009 itu 2 anak yang mewakili anak-anak Indonesia membacakan hasil Kongres Anak 2009 yang salah satunya menekankan penghapusan iklan rokok karena sangat berbahaya bagi anak-anak dan masa depannya. Menurut Kak Seto, kongres tersebut murni dihadiri anak-anak tanpa satu pun orang dewasa yang terlibat. "Dan mereka juga tidak ingin hasil keputusannya di intervensi. Saya juga kaget, mereka anak-anak Indonesia kasih masukan," ucap Kak Seto.
Penghentian iklan rokok apapun bentuknya, termasuk dalam bentuk sponsor, mendesak untuk dilakukan. Karena, lanjut Kak Seto, dari hasil penelitian Komnas Perlindungan Anak, anak-anak merokok karena tergiur oleh iklan yang mengajarkan bahwa dengan merokok anak jadi gaya, jantan, macho, kreatif dan gaul. "Ini menyesatkan. Satu-satunya cara adalah dengan menghentikan semua iklan dan promosi sponsor rokok, untuk lindungi anak kita," papar Kak Seto serius.
Sekalipun ia secara implisit mengakui cukai rokok turut berperan dalam pemasukan negara, namun itu tidak cukup menjadi alasan memperbolehkan produsen rokok mengiklankan produknya. Karena rokok itu jelas beracun, ada bahan adiktifnya. Zat adiktif tersebut juga ada pada narkoba. "Jadi, rokok adalah narkoba. Apakah kita di satu sisi mengharapkan narkoba, dan disisi lain, membiarkan zat adiktif ini mempengaruhi dan meracuni anak-anak kita, kan tidak?" tuturnya.
Terkait dengan sumbangsih produsen rokok dalam berbagai penyelenggaraan kegiatan, Kak Seto yakin bahwa ada sumber-sumber dana lain yang bisa dimanfaatkan, tidak harus dari produsen rokok. "Kalau nantinya rokok tidak menyumbang cukup banyak, masih ada sumber-sumber lain untuk perolehan pajak. Sponsor dari yang lain juga bisa," tandas Kak Seto.
Butuh Niat untuk Bebas dari Jeratan Asap
Awalnya hanya coba-coba akhirnya jadi kecanduan. Begitulah awal mula seorang perokok pemula berubah menjadi perokok tetap bahkan mengalami adiksi nikotin. Kebanyakan perokok bukannya tak tahu bahaya merokok, tetapi untuk berhenti total bagi mereka tak semudah membalik telapak tangan.
Berhenti merokok merupakan suatu proses, sehingga memerlukan waktu. Menurut dr.Tribowo Ginting, Sp.KJ, dari RS.Persahabatan Jakarta, ada beberapa tahapan yang dilalui perokok yang ingin berhenti, yakni tahap prakontemplasi, kontemplasi, persiapan, tindakan, dan terakhir tahap ruwatan (maintenance).
"Pada tahapan prakontemplasi biasanya perokok masih menolak untuk berhenti," katanya. Karena itu sebaiknya jangan memaksa perokok untuk berhenti karena tidak efektif. "Niat berhenti harus datang dari perokok sendiri," katanya. Bila tahap ini sudah dilalui, akan lebih mudah melewati tahap selanjutnya.
Saat proses berhenti merokok, ada perubahan yang dialami perokok akibat putus nikotin. Gejala tersebut antara lain ketagihan tembakau, mudah tersinggung dan marah, cemas, gelisah, konsentrasi terganggu, nyeri kepala, ngantuk, dan gangguan pencernaan.
"Sifat adiksi nikotin ini membuat reseptor di otak merasa senang sesaat dan kemudian ketagihan dengan nikotin," jelas Bowo. Namun gejala-gejala tersebut akan berhenti setelah satu atau dua minggu. Pada masa inilah dukungan dan dorongan dari orang sekitar sangat diperlukan.
"Hargai usaha mereka untuk berhenti, menyediakan waktu bila perokok perlu dukungan, tidak menghakimi, atau melakukan perayaan kecil karena perokok sudah berhenti," kata dokter Bowo dalam acara peluncuran program Quitters Are Champions di Jakarta (26/6).
Selain itu keluarga juga bisa membantu memberi fakta, baik yang buruk atau yang baik bila perokok bimbang dan ingin merokok lagi. Teman atau keluarga juga bisa mengajak perokok melakukan kesibukan atau aktivitas pengalih perhatian.
Menurut Bowo, penyebab kegagalan yang paling banyak adalah pergaulan. "Karena itu jika sudah berhenti merokok, sebaiknya jauhi teman-temannya yang masih merokok," katanya.
Berhenti merokok merupakan suatu proses, sehingga memerlukan waktu. Menurut dr.Tribowo Ginting, Sp.KJ, dari RS.Persahabatan Jakarta, ada beberapa tahapan yang dilalui perokok yang ingin berhenti, yakni tahap prakontemplasi, kontemplasi, persiapan, tindakan, dan terakhir tahap ruwatan (maintenance).
"Pada tahapan prakontemplasi biasanya perokok masih menolak untuk berhenti," katanya. Karena itu sebaiknya jangan memaksa perokok untuk berhenti karena tidak efektif. "Niat berhenti harus datang dari perokok sendiri," katanya. Bila tahap ini sudah dilalui, akan lebih mudah melewati tahap selanjutnya.
Saat proses berhenti merokok, ada perubahan yang dialami perokok akibat putus nikotin. Gejala tersebut antara lain ketagihan tembakau, mudah tersinggung dan marah, cemas, gelisah, konsentrasi terganggu, nyeri kepala, ngantuk, dan gangguan pencernaan.
"Sifat adiksi nikotin ini membuat reseptor di otak merasa senang sesaat dan kemudian ketagihan dengan nikotin," jelas Bowo. Namun gejala-gejala tersebut akan berhenti setelah satu atau dua minggu. Pada masa inilah dukungan dan dorongan dari orang sekitar sangat diperlukan.
"Hargai usaha mereka untuk berhenti, menyediakan waktu bila perokok perlu dukungan, tidak menghakimi, atau melakukan perayaan kecil karena perokok sudah berhenti," kata dokter Bowo dalam acara peluncuran program Quitters Are Champions di Jakarta (26/6).
Selain itu keluarga juga bisa membantu memberi fakta, baik yang buruk atau yang baik bila perokok bimbang dan ingin merokok lagi. Teman atau keluarga juga bisa mengajak perokok melakukan kesibukan atau aktivitas pengalih perhatian.
Menurut Bowo, penyebab kegagalan yang paling banyak adalah pergaulan. "Karena itu jika sudah berhenti merokok, sebaiknya jauhi teman-temannya yang masih merokok," katanya.
Bebas Kecanduan Rokok dalam 15 Menit, Mau?
"Hanya memerlukan sekitar 10-15 menit maka Anda tidak ingin lagi merokok," kata Ahmad Faiz Zainuddin, pembawa teknik SEFT ke Indonesia, di Jakarta, Minggu (26/7). Ia mengatakan teknik yang diajarkannya diperoleh dari hasil belajar langsung pada Gray Craig, orang Amerika pendiri Emotional Freedom Technicque.
Menurutnya, sebelum diberi terapi setiap orang dipersiapkan batinnya lebih dulu dengan kalimat, "Ya Tuhan walaupun saya ingin sekali merokok padahal saya pengin bisa berhenti merokok. Tapi saya ikhlas menerima masalah saya ini. Saya pasrahkan padamu kesembuhan saya dari kecanduan rokok." Kalimat tersebut, lanjut Faiz, harus diulang-ulang dengan nada lembut.
Sembari ia menghayatinya, terapis meneping (totok) di 9 titik kunci akupunktur dari 361 titik. Titik tersebut ada di ubun-ubun, pangkal alis, samping mata, bawah mata, bawah hidung, bawah mulut, tulang di dekat tenggorokan (colar bone), di bawah ketiak dan di dada.
Selain meneping, tambahnya, terapis juga sesekali mendekatkan rokok di hidungnya. Lalu menjauhkannya, kemudian dekatkan lagi. Dilakukan terus menerus. Setelah dilakukan beberapa kali, si pecandu rokok diminta untuk merokok. "Biasanya terus ia merasa tidak enak. Sudah tidak lagi tertarik pada rokok. Dan ini permanen," tutur Faiz.
Menurut Faiz yang lulusan psikologi Uniar, di dunia sudah ada 400.000 ribu orang pecandu rokok terbebas dari kebiasaan merokok dengan terapi SEFT ini. "Terapi ini bisa dilakukan siapa saja. Mudah kok," tandas Faiz.
Menurutnya, sebelum diberi terapi setiap orang dipersiapkan batinnya lebih dulu dengan kalimat, "Ya Tuhan walaupun saya ingin sekali merokok padahal saya pengin bisa berhenti merokok. Tapi saya ikhlas menerima masalah saya ini. Saya pasrahkan padamu kesembuhan saya dari kecanduan rokok." Kalimat tersebut, lanjut Faiz, harus diulang-ulang dengan nada lembut.
Sembari ia menghayatinya, terapis meneping (totok) di 9 titik kunci akupunktur dari 361 titik. Titik tersebut ada di ubun-ubun, pangkal alis, samping mata, bawah mata, bawah hidung, bawah mulut, tulang di dekat tenggorokan (colar bone), di bawah ketiak dan di dada.
Selain meneping, tambahnya, terapis juga sesekali mendekatkan rokok di hidungnya. Lalu menjauhkannya, kemudian dekatkan lagi. Dilakukan terus menerus. Setelah dilakukan beberapa kali, si pecandu rokok diminta untuk merokok. "Biasanya terus ia merasa tidak enak. Sudah tidak lagi tertarik pada rokok. Dan ini permanen," tutur Faiz.
Menurut Faiz yang lulusan psikologi Uniar, di dunia sudah ada 400.000 ribu orang pecandu rokok terbebas dari kebiasaan merokok dengan terapi SEFT ini. "Terapi ini bisa dilakukan siapa saja. Mudah kok," tandas Faiz.
Bahaya Mengisap Shisha
VIVAnews - Shisha sudah cukup familiar di Indonesia. Banyak tempat makan atau kafe ala timur tengah di Indonesia menyediakan Shisha sebagai alternatif menikmati tembakau, selain rokok.
Shisha telah digunakan selama berabad-abad lalu untuk merokok dan mengurangi stres, sambil bersantai dengan teman dan keluarga. Bentuknya seperti pipa air kuno, terdiri dari sebuah tabung panjang yang melekat pada gelas atau wadah plastik berisi air.
Shisha populer begitu di Arab Saudi dan Mesir. Di Lebanon dikenal sebagai Narghile, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Hookah. Orang-orang mengisapnya untuk relaksasi. Mereka berpikir shisha lebih aman daripada rokok. Benarkah pendapat ini?
Seperti dikutip dari Arab News, penelitian yang tertuang dalam Saudi Medical Journal of the Armed Forces Hospital di Riyadh, El-Alem, menunjukkan fakta mengkhawatirkan bahwa shisha, sama halnya dengan rokok menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Penelitian menemukan bahwa mengisap shisha meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, serta mengganggu fungsi paru-paru.
Tembakau pada shisha dibumbui dengan aroma buah dan sirup gula, kemudian dibakar menggunakan arang. Banyak yang mengira bahwa asap pembakaran melalui air sebelum dihirup dapat menyaring zat berbahaya dalam tembakau. Faktanya, asap air pipa juga mengandung racun yang sama seperti asap rokok.
Selasa, 17 Mei 2011
Bahaya Rokok bagi kesehatan kita?
Tentang bahaya rokok pada umumnya saya rasa sudah banyak yang tahu, apalagi bagi orang yang tiap hari menghisap rokok, soalnya kan dalam setiap bungkus rokok terdapat tulisan tentang bahaya rokok, seperti ini. MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANGKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN,
bahaya rokok
Tapi anehnya meski pada bungkus atau kemasan rokok sudah tercantum tulisan tentang bahaya rokok yang sangat menakutkan, tetap saja banyak yang merokok.
Rokok mengandung lebih dari empat ribu zat-zat dan dua ribu diantaranya telah dinyatakan berdampak tidak baik bagi kesehatan kita, diantaranya adalah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, serta masih banyak lagi. Dan zat pada rokok yang paling berbahaya adalah Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida. Tar mengandung kurang lebih empat puluh tiga bahan yang menjadi penyebab kanker atau yang disebut dengan karsinogen. Nikotin mempunyai zat dalam rokok yang dapat menyebabkan ketagihan, ini yang menyebabkan para pengguna rokok sulit sekali untuk berhenti merokok. Nikotin merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan penyakit jantung, 25 persen dari para pengidap penyakit jantung disebabkan oleh kegiatan merokok
bahaya rokok
Berikut ini adalah bahaya rokok terhadap kesehatan kita
rokok dapat menyebabkan Kanker pundi kencing,
Kanker perut,
Kanker usus dan rahim ,
Kanker mulut ,
Kanker Esofagus,
Kanker tekak,
Kanker pankrias,
Kanker payudara,
Kanker paru-paru,
Penyakit saluran pernafasan kronik
Strok,
pengkroposan tulang atau yang dikenal dengan osteoporosis
Penyakit jantung,
Kemandulan,
Putus haid awal,
Melahirkan bayi yang cacat
Keguguran bayi,
Bronkitis,
Batuk,
Penyakit ulser peptik,
Emfisima,
Otot lemah,
Penyakit gusi,
Kerusakan mata
Yang tersebut diatas adalah bahaya rokok bagi perokok aktif, apa itu perokok aktif ? perokok aktif adalah orang yang merokok secara langsung menghisapnya rokok, sedangkan perokok pasif adalah orang yang tidak secara langsung menghisap rokok, tetapi menghisap asap rokok yang dikeluarkan dari mulut orang yang sedang merokok.
struktur kandungan bahaya rokok
Di bawah ini merupakan bahaya asap rokok bagi perokok pasif.
Meningkatkan risiko kanker paru-paru dan penyakit jantung
Masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronkitis
Sakit atau pedih mata
Bersin dan batuk-batuk
Sakit kerongkong
Sakit kepala
zat Yang terkandung dalam asap rokok adalah :
2 kali lebih banyak nikotin
5 kali lebih banyak karbon monoksida
3 kali lebih banyak tar
50 kali lebih zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan
Bahaya asap rokok terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnya
Keguguran janin
Tumbesaran janin terencat – 30% lebih tinggi
Kematian janin dalam kandungan
Pendarahan dari uri (abruption placenta)
Berat badan berkurang – 20 hingga 30%
Bahaya asap rokok terhadap bayi
Masalah dan penyakit pernafasan
Mengganggu terhadap perkembangan kecerdasan
Jangkitan telinga
Leukeamia
Kanker otak 22%
Cepat lelah
Sindrom kematian secara mendadak
bahaya rokok
Tapi anehnya meski pada bungkus atau kemasan rokok sudah tercantum tulisan tentang bahaya rokok yang sangat menakutkan, tetap saja banyak yang merokok.
Rokok mengandung lebih dari empat ribu zat-zat dan dua ribu diantaranya telah dinyatakan berdampak tidak baik bagi kesehatan kita, diantaranya adalah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, serta masih banyak lagi. Dan zat pada rokok yang paling berbahaya adalah Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida. Tar mengandung kurang lebih empat puluh tiga bahan yang menjadi penyebab kanker atau yang disebut dengan karsinogen. Nikotin mempunyai zat dalam rokok yang dapat menyebabkan ketagihan, ini yang menyebabkan para pengguna rokok sulit sekali untuk berhenti merokok. Nikotin merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan penyakit jantung, 25 persen dari para pengidap penyakit jantung disebabkan oleh kegiatan merokok
bahaya rokok
Berikut ini adalah bahaya rokok terhadap kesehatan kita
rokok dapat menyebabkan Kanker pundi kencing,
Kanker perut,
Kanker usus dan rahim ,
Kanker mulut ,
Kanker Esofagus,
Kanker tekak,
Kanker pankrias,
Kanker payudara,
Kanker paru-paru,
Penyakit saluran pernafasan kronik
Strok,
pengkroposan tulang atau yang dikenal dengan osteoporosis
Penyakit jantung,
Kemandulan,
Putus haid awal,
Melahirkan bayi yang cacat
Keguguran bayi,
Bronkitis,
Batuk,
Penyakit ulser peptik,
Emfisima,
Otot lemah,
Penyakit gusi,
Kerusakan mata
Yang tersebut diatas adalah bahaya rokok bagi perokok aktif, apa itu perokok aktif ? perokok aktif adalah orang yang merokok secara langsung menghisapnya rokok, sedangkan perokok pasif adalah orang yang tidak secara langsung menghisap rokok, tetapi menghisap asap rokok yang dikeluarkan dari mulut orang yang sedang merokok.
struktur kandungan bahaya rokok
Di bawah ini merupakan bahaya asap rokok bagi perokok pasif.
Meningkatkan risiko kanker paru-paru dan penyakit jantung
Masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronkitis
Sakit atau pedih mata
Bersin dan batuk-batuk
Sakit kerongkong
Sakit kepala
zat Yang terkandung dalam asap rokok adalah :
2 kali lebih banyak nikotin
5 kali lebih banyak karbon monoksida
3 kali lebih banyak tar
50 kali lebih zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan
Bahaya asap rokok terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnya
Keguguran janin
Tumbesaran janin terencat – 30% lebih tinggi
Kematian janin dalam kandungan
Pendarahan dari uri (abruption placenta)
Berat badan berkurang – 20 hingga 30%
Bahaya asap rokok terhadap bayi
Masalah dan penyakit pernafasan
Mengganggu terhadap perkembangan kecerdasan
Jangkitan telinga
Leukeamia
Kanker otak 22%
Cepat lelah
Sindrom kematian secara mendadak
10 Kanker Mematikan
VIVAnews - Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di Amerika Serikat, setelah jantung. Meski dapat dideteksi dini dan diobati dengan terapi termutakhir, penyakit ini tetap punya ancaman mematikan.
Sejauh ini ada sekitar 100 tipe kanker yang dikategorikan sebagai pertumbuhan sel yang tak normal, seperti dkutip dari livescience.com, 11 September 2010. Selain jenisnya yang banyak, penyebabnya pun berbeda di setiap individu.
Bagaimana sel kanker muncul dan tumbuh sampai saat ini tak dapat dipastikan dan beberapa kasus malah misterius. Dalam beberapa kasus, sel kanker bisa bersembunyi pasca-treatment. Sekitar US$200 miliar telah digunakan untuk penelitian kanker sejak tahun 1970-an.
Berikut ini 10 jenis kanker paling mematikan dan membunuh paling banyak warga Amerika Serikat dari 2003-2007, berdasarkan National Cancer Institute (NCI).
1. Kanker Paru-paru Lung and bronchial cancer: 792,495 lives
Ini adalah kanker paling top dalam membunuh warga Amerika Serikat. Produk rokok adalah penyebab utama. Kanker ini menyerang rata-rata usia 55 and 65 tahun, menurut NCI.
Ada dua jenis tipe kanker ini, kanker sel kecil paru-paru dan non-sel kecil. Jenis terakhir ini paling banyak dijumpai, sementara sel kecil adalah tipe yang paling cepat menyebar. Lebih dari 157.000 orang diperkirakan meninggal karena kanker ini tahun 2010.
2. Kanker Usus Besar dan Rektum
Kanker usus besar tumbuh di jaringan usus besar, sedangkan kanker rektum tumbuh di beberapa inci terakhir dari usus besar dekat anus, menurut NCI. Kebanyakan kasus diawali dari gumpalan kecil, sel jinak disebut polip yang dari waktu ke waktu menjadi kanker. Skrining dianjurkan untuk menemukan polip sebelum menjadi kanker, menurut Mayo Clinic. Jenis kanker ini diperkirakan akan membunuh lebih dari 51.000 orang pada 2010.
3. Kanker Payudara
Kanker payudara adalah kanker kedua yang paling umum ditemukan pada wanita di Amerika Serikat, setelah kanker kulit. Namun, sel ini juga ditemukan pada pria. Hampir ada 2.000 kasus pria antara 2003 dan 2008.
Kanker biasanya terbentuk di dalam saluran yang membawa susu ke puting susu atau kelenjar yang menghasilkan susu pada wanita. NCI menduga kanker jenis ini akan membunuh 40.000 tahun 2010.
4. Kanker Pankreas
Kanker pankreas dimulai di jaringan pankreas, yang membantu pencernaan dan regulasi metabolisme. Deteksi dan intervensi awal sel kanker ini sulit karena seringkali kasusnya progresif, diam-diam dan cepat, menurut Mayo Clinic. Diperkirakan kanker ini akan membunuh 37.000 warga AS pada tahun 2010, menurut NCI.
5. Kanker Prostat
Jenis ini merupakan penyebab kedua kematian karena kanker pada pria setelah kanker paru-paru dan bronkial, menurut NCI. kanker prostat biasanya mulai tumbuh perlahan-lahan di kelenjar prostat, yang memproduksi air mani untuk mengangkut sperma. Beberapa jenis masih terbatas pada kelenjar, dan lebih mudah untuk mengobati, tetapi yang lain lebih agresif dan cepat menyebar, menurut Mayo Clinic. Kanker prostat diharapkan untuk membunuh sekitar 32.000 orang pada tahun 2010, menurut NCI.
Sejauh ini ada sekitar 100 tipe kanker yang dikategorikan sebagai pertumbuhan sel yang tak normal, seperti dkutip dari livescience.com, 11 September 2010. Selain jenisnya yang banyak, penyebabnya pun berbeda di setiap individu.
Bagaimana sel kanker muncul dan tumbuh sampai saat ini tak dapat dipastikan dan beberapa kasus malah misterius. Dalam beberapa kasus, sel kanker bisa bersembunyi pasca-treatment. Sekitar US$200 miliar telah digunakan untuk penelitian kanker sejak tahun 1970-an.
Berikut ini 10 jenis kanker paling mematikan dan membunuh paling banyak warga Amerika Serikat dari 2003-2007, berdasarkan National Cancer Institute (NCI).
1. Kanker Paru-paru Lung and bronchial cancer: 792,495 lives
Ini adalah kanker paling top dalam membunuh warga Amerika Serikat. Produk rokok adalah penyebab utama. Kanker ini menyerang rata-rata usia 55 and 65 tahun, menurut NCI.
Ada dua jenis tipe kanker ini, kanker sel kecil paru-paru dan non-sel kecil. Jenis terakhir ini paling banyak dijumpai, sementara sel kecil adalah tipe yang paling cepat menyebar. Lebih dari 157.000 orang diperkirakan meninggal karena kanker ini tahun 2010.
2. Kanker Usus Besar dan Rektum
Kanker usus besar tumbuh di jaringan usus besar, sedangkan kanker rektum tumbuh di beberapa inci terakhir dari usus besar dekat anus, menurut NCI. Kebanyakan kasus diawali dari gumpalan kecil, sel jinak disebut polip yang dari waktu ke waktu menjadi kanker. Skrining dianjurkan untuk menemukan polip sebelum menjadi kanker, menurut Mayo Clinic. Jenis kanker ini diperkirakan akan membunuh lebih dari 51.000 orang pada 2010.
3. Kanker Payudara
Kanker payudara adalah kanker kedua yang paling umum ditemukan pada wanita di Amerika Serikat, setelah kanker kulit. Namun, sel ini juga ditemukan pada pria. Hampir ada 2.000 kasus pria antara 2003 dan 2008.
Kanker biasanya terbentuk di dalam saluran yang membawa susu ke puting susu atau kelenjar yang menghasilkan susu pada wanita. NCI menduga kanker jenis ini akan membunuh 40.000 tahun 2010.
4. Kanker Pankreas
Kanker pankreas dimulai di jaringan pankreas, yang membantu pencernaan dan regulasi metabolisme. Deteksi dan intervensi awal sel kanker ini sulit karena seringkali kasusnya progresif, diam-diam dan cepat, menurut Mayo Clinic. Diperkirakan kanker ini akan membunuh 37.000 warga AS pada tahun 2010, menurut NCI.
5. Kanker Prostat
Jenis ini merupakan penyebab kedua kematian karena kanker pada pria setelah kanker paru-paru dan bronkial, menurut NCI. kanker prostat biasanya mulai tumbuh perlahan-lahan di kelenjar prostat, yang memproduksi air mani untuk mengangkut sperma. Beberapa jenis masih terbatas pada kelenjar, dan lebih mudah untuk mengobati, tetapi yang lain lebih agresif dan cepat menyebar, menurut Mayo Clinic. Kanker prostat diharapkan untuk membunuh sekitar 32.000 orang pada tahun 2010, menurut NCI.
8 Cara Meninggalkan Rokok
Jadi Anda berniat untuk berhenti merokok tapi tak tahu alasannya? "Karena rokok merugikan kesehatan," bukan alasan yang cukup. Untuk mendapatkan motivasi yang besar, Anda perlu alasan yang bersifat personal dan kuat. Misalnya saja karena Anda ingin melindungi keluarga dari bahaya perokok pasif. Atau ancaman kanker paru-paru menakutkan bagi Anda. Atau barangkali Anda ingin terlihat lebih muda. Yang pasti, pilih alasan yang kuat agar lebih mudah mengucapkan selamat tinggal pada rokok.
1. Dapatkan dukungan
Katakan pada keluarga dan teman-teman bahwa Anda berniat keluar dari jeratan asap rokok. Dukungan dari mereka akan meningkatkan semangat Anda. Bila perlu untuk sementara Anda tidak bergabung dulu dengan teman-teman perokok.
2. Atur stres
Salah satu alasan orang untuk merokok adalah nikotin membantu mereka lebih rileks. Bila Anda berhenti dari rokok, maka Anda butuh pelarian lain untuk menghadapi stres. Mencoba pijat, mendengarkan musik, atau mendalami hobi, bisa jadi pelarian yang bersifat positif. Hindari situasi yang menimbulkan stres beberapa minggu pertama setelah Anda berhenti merokok.
3. Hindari kopi
Beberapa aktivitas bisa mendorong Anda untuk merokok. Alkohol dan kopi adalah pemicu yang paling kuat untuk merokok. Bila biasanya Anda merokok setelah makan, kini cobalah kegiatan lain, seperti menyikat gigi atau mengunyah permen.
4. Berolahraga
Ayo bergerak. Kegiatan olahraga bisa menurunkan ketergantungan pada nikotin dan menghilangkan gejala-gejala kecanduan, seperti rasa lemas dan pusing. Bahkan olahraga yang bersifat ringan, seperti berjalan kaki atau memotong rumput taman, sudah cukup membantu lho.
5. Konsumsi sayur dan buah
Sebaiknya jangan melakukan diet saat Anda ingin berhenti merokok. Bila Anda takut badan akan melar, fokuslah pada makanan rendah kalori seperti buah dan sayur. Penelitian yang dilakukan di Duke University menyebutkan makanan-makanan tersebut akan membuat rokok terasa tidak enak.
6. Pilih hadiah
Jangan pelit menghadiahi diri sendiri. Anda bisa mengumpulkan uang "jatah" rokok untuk dibelikan barang yang sudah lama diidamkan sebagai ganjaran atas kesuksesan Anda tidak merokok.
7. Terapi farmakologi
Kadangkala, gagalnya usaha berhenti merokok bukan karena tak adanya upaya, tetapi rangsangan otak yang telah tercemar nikotin bersifat lebih kuat dan memengaruhi seseorang untuk terus merokok. Untuk mengatasinya, lakukan terapi farmakologi dengan obat non nikotin untuk menghentikan gejaka ketagihan (craving) pada nikotin. Mintalah dokter untuk meresepkan.
8. Lakukan untuk kesehatan
Tahukah Anda, begitu kita berhenti merokok, banyak keuntungan kesehatan yang bisa diraih. 20 menit setelah berhenti merokok, tekanan darah akan turun. Satu hari kemudian kadar oksigen dan karbon monoksida dalam darah kembali normal dan risiko terkena serangan jantung berkurang. Dalam jangka panjang, risiko terkena penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker paru, juga ikut berkurang.
1. Dapatkan dukungan
Katakan pada keluarga dan teman-teman bahwa Anda berniat keluar dari jeratan asap rokok. Dukungan dari mereka akan meningkatkan semangat Anda. Bila perlu untuk sementara Anda tidak bergabung dulu dengan teman-teman perokok.
2. Atur stres
Salah satu alasan orang untuk merokok adalah nikotin membantu mereka lebih rileks. Bila Anda berhenti dari rokok, maka Anda butuh pelarian lain untuk menghadapi stres. Mencoba pijat, mendengarkan musik, atau mendalami hobi, bisa jadi pelarian yang bersifat positif. Hindari situasi yang menimbulkan stres beberapa minggu pertama setelah Anda berhenti merokok.
3. Hindari kopi
Beberapa aktivitas bisa mendorong Anda untuk merokok. Alkohol dan kopi adalah pemicu yang paling kuat untuk merokok. Bila biasanya Anda merokok setelah makan, kini cobalah kegiatan lain, seperti menyikat gigi atau mengunyah permen.
4. Berolahraga
Ayo bergerak. Kegiatan olahraga bisa menurunkan ketergantungan pada nikotin dan menghilangkan gejala-gejala kecanduan, seperti rasa lemas dan pusing. Bahkan olahraga yang bersifat ringan, seperti berjalan kaki atau memotong rumput taman, sudah cukup membantu lho.
5. Konsumsi sayur dan buah
Sebaiknya jangan melakukan diet saat Anda ingin berhenti merokok. Bila Anda takut badan akan melar, fokuslah pada makanan rendah kalori seperti buah dan sayur. Penelitian yang dilakukan di Duke University menyebutkan makanan-makanan tersebut akan membuat rokok terasa tidak enak.
6. Pilih hadiah
Jangan pelit menghadiahi diri sendiri. Anda bisa mengumpulkan uang "jatah" rokok untuk dibelikan barang yang sudah lama diidamkan sebagai ganjaran atas kesuksesan Anda tidak merokok.
7. Terapi farmakologi
Kadangkala, gagalnya usaha berhenti merokok bukan karena tak adanya upaya, tetapi rangsangan otak yang telah tercemar nikotin bersifat lebih kuat dan memengaruhi seseorang untuk terus merokok. Untuk mengatasinya, lakukan terapi farmakologi dengan obat non nikotin untuk menghentikan gejaka ketagihan (craving) pada nikotin. Mintalah dokter untuk meresepkan.
8. Lakukan untuk kesehatan
Tahukah Anda, begitu kita berhenti merokok, banyak keuntungan kesehatan yang bisa diraih. 20 menit setelah berhenti merokok, tekanan darah akan turun. Satu hari kemudian kadar oksigen dan karbon monoksida dalam darah kembali normal dan risiko terkena serangan jantung berkurang. Dalam jangka panjang, risiko terkena penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker paru, juga ikut berkurang.
3 Kanker Paling Banyak Menyerang Wanita Muda
Penyakit kanker tidak hanya menyerang orang tua, tetapi juga anak-anak dan orang muda. Bahkan ada tiga jenis kanker yang menurut American Cancer Society, banyak menyerang wanita muda berusia antara 20 hingga 39 tahun.
Kanker tersebut yaitu melanoma, kanker tiroid dan kanker ginjal. Ketahui bagaimana gejala dari tiga kanker tersebut, seperti dikutip dari Self.
1. Melanoma
Sejak 1992, tercatat peningkatan sebesar tiga persen kasus kanker kulit jenis melanoma pada wanita kaukasian. Gejala dari kanker ini adalah terdapat noda pada kulit yang mengalami perubahan bentuk, ukuran atau warna. Atau, adanya kulit yang baru tumbuh.
Perubahan yang terjadi secara singkat selama beberapa hari biasanya bukan kanker. Tetapi, jika ada perubahan dalam selama satu bulan atau lebih, sebaiknya periksakan ke dokter kulit.
2. Kanker Tiroid
Tiga dari empat kasus kanker tiroid terjadi pada wanita. Jumlah kasus kanker tiroid telah meningkat sejak pertengahan 1990-an, dan lebih banyak menimpa wanita pria dan wanita. Gejala paling umum adalah benjolan di leher yang Anda atau dokter sadari saat melakukan pemeriksaan.
Muncul juga rasa sesak dan penuh di leher disertai kesulitan bernapas atau menelan. Suara juga serak dan ada pembengkakkan kelenjar getah bening serta nyeri di leher atau tenggorokan yang tak kunjung hilang. Kabar baiknya, jika diketahui sejak awal, kanker tiroid adalah salah satu jenis kanker yang dapat disembuhkan.
3. Kanker Ginjal
Sejak 1975, jumlah kasus kanker ginjal pada wanita meningkat sebanyak 2,4 persen per tahun. Hal itu menurut data dari American Cancer Society. Sayangnya, stadium awal kanker ginjal umumnya tidak memiliki banyak gejala.
Tapi, ketika kanker makin parah, akan ada darah dalam urin. Gejala lainnya adalah muncul rasa sakit atau benjolan pada punggung bawah atau perut, disertai penurunan berat badan, kelelahan, demam atau bengkak pada kaki dan pergelangan kaki. Pemicu nomor satu dari kanker ginjla adalah merokok.
Kanker tersebut yaitu melanoma, kanker tiroid dan kanker ginjal. Ketahui bagaimana gejala dari tiga kanker tersebut, seperti dikutip dari Self.
1. Melanoma
Sejak 1992, tercatat peningkatan sebesar tiga persen kasus kanker kulit jenis melanoma pada wanita kaukasian. Gejala dari kanker ini adalah terdapat noda pada kulit yang mengalami perubahan bentuk, ukuran atau warna. Atau, adanya kulit yang baru tumbuh.
Perubahan yang terjadi secara singkat selama beberapa hari biasanya bukan kanker. Tetapi, jika ada perubahan dalam selama satu bulan atau lebih, sebaiknya periksakan ke dokter kulit.
2. Kanker Tiroid
Tiga dari empat kasus kanker tiroid terjadi pada wanita. Jumlah kasus kanker tiroid telah meningkat sejak pertengahan 1990-an, dan lebih banyak menimpa wanita pria dan wanita. Gejala paling umum adalah benjolan di leher yang Anda atau dokter sadari saat melakukan pemeriksaan.
Muncul juga rasa sesak dan penuh di leher disertai kesulitan bernapas atau menelan. Suara juga serak dan ada pembengkakkan kelenjar getah bening serta nyeri di leher atau tenggorokan yang tak kunjung hilang. Kabar baiknya, jika diketahui sejak awal, kanker tiroid adalah salah satu jenis kanker yang dapat disembuhkan.
3. Kanker Ginjal
Sejak 1975, jumlah kasus kanker ginjal pada wanita meningkat sebanyak 2,4 persen per tahun. Hal itu menurut data dari American Cancer Society. Sayangnya, stadium awal kanker ginjal umumnya tidak memiliki banyak gejala.
Tapi, ketika kanker makin parah, akan ada darah dalam urin. Gejala lainnya adalah muncul rasa sakit atau benjolan pada punggung bawah atau perut, disertai penurunan berat badan, kelelahan, demam atau bengkak pada kaki dan pergelangan kaki. Pemicu nomor satu dari kanker ginjla adalah merokok.
Shisha Tak Lebih Baik dari Rokok
KOMPAS.com — Shisha, yang mirip dengan bong yang dipakai untuk mengisap mariyuana, beberapa tahun belakangan ini memang sangat populer. Hal itu terlihat dari makin banyaknya kafe yang menyediakan shisha untuk menarik pengunjung. Shisha merupakan cara menikmati rokok ala Timur Tengah yang menggunakan pipa berbentuk gelas piala dan kandungan air sebagai penyaringnya.
Banyak penikmat shisha yang merasa bahwa menghisap shisha lebih aman dari rokok karena ada filter berupa air. Bahkan, sebagian penggemarnya merasa shisha bukanlah rokok. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Inggris dan The Tobacco Control Collaborating Centre menyanggah anggapan tersebut.
Menurut peneliti, pada saat seseorang mengisap shisha atau rokok herbal, justru kadar karbon monoksida yang dihirupnya tak bisa terukur. Bahkan, dalam satu sesi mengisap shisha, karbon monoksida yang dihirup jumlahnya 4 sampai 5 kali lebih banyak daripada yang dihasilkan oleh sebatang rokok.
Kadar karbon monoksida yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan otak dan hilangnya kesadaran. Menurut tim peneliti, memang agak sulit mengetahui jumlah karbon monoksida (CO) yang dihasilkan dari sebatang rokok karena perbedaan inhalasi dari tiap individu.
Meski begitu, kadar CO dari napas yang dihembuskan orang yang bukan perokok secara normal kira-kira 3 ppm (per sejuta bagian dari udara), pada perokok ringan kira-kira 10-20 ppm, dan 30-40 ppm pada perokok berat.
Penelitian menunjukkan, penghisap shisha memiliki 40-70 ppm CO dalam napasnya. Jumlah itu berpengaruh pada gangguan sirkulasi darah sekitar 8-12 persen.
"Kami menemukan bahwa satu sesi menghisap shisha yang menggunakan 10 miligram buah tembakau selama 30 menit, atau sesi paling singkat, menghasilkan kadar karbon monoksida empat atau lima kali lebih tinggi daripada merokok," kata Dr Hilary Wareing, Direktur The Tobacco Control Collaborating Centre.
Dengan kata lain, shisha 400-450 kali lebih buruk dari rokok. Selain tingginya kadar CO yang dihirup, Qasim Choudhory, pekerja dari NHS Stop Smoking Service, Inggris, mengatakan bahwa penggunaan pipa shisha secara bergantian bisa jadi medium penyebaran infeksi. "Ada risiko tertular tuberkulosis, herpes, atau infeksi lainnya," katanya.
Banyak penikmat shisha yang merasa bahwa menghisap shisha lebih aman dari rokok karena ada filter berupa air. Bahkan, sebagian penggemarnya merasa shisha bukanlah rokok. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Inggris dan The Tobacco Control Collaborating Centre menyanggah anggapan tersebut.
Menurut peneliti, pada saat seseorang mengisap shisha atau rokok herbal, justru kadar karbon monoksida yang dihirupnya tak bisa terukur. Bahkan, dalam satu sesi mengisap shisha, karbon monoksida yang dihirup jumlahnya 4 sampai 5 kali lebih banyak daripada yang dihasilkan oleh sebatang rokok.
Kadar karbon monoksida yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan otak dan hilangnya kesadaran. Menurut tim peneliti, memang agak sulit mengetahui jumlah karbon monoksida (CO) yang dihasilkan dari sebatang rokok karena perbedaan inhalasi dari tiap individu.
Meski begitu, kadar CO dari napas yang dihembuskan orang yang bukan perokok secara normal kira-kira 3 ppm (per sejuta bagian dari udara), pada perokok ringan kira-kira 10-20 ppm, dan 30-40 ppm pada perokok berat.
Penelitian menunjukkan, penghisap shisha memiliki 40-70 ppm CO dalam napasnya. Jumlah itu berpengaruh pada gangguan sirkulasi darah sekitar 8-12 persen.
"Kami menemukan bahwa satu sesi menghisap shisha yang menggunakan 10 miligram buah tembakau selama 30 menit, atau sesi paling singkat, menghasilkan kadar karbon monoksida empat atau lima kali lebih tinggi daripada merokok," kata Dr Hilary Wareing, Direktur The Tobacco Control Collaborating Centre.
Dengan kata lain, shisha 400-450 kali lebih buruk dari rokok. Selain tingginya kadar CO yang dihirup, Qasim Choudhory, pekerja dari NHS Stop Smoking Service, Inggris, mengatakan bahwa penggunaan pipa shisha secara bergantian bisa jadi medium penyebaran infeksi. "Ada risiko tertular tuberkulosis, herpes, atau infeksi lainnya," katanya.
Harga Rokok Murah, Kesehatan Makin Terancam
JAKARTA, KOMPAS.com - Rendahnya cukai rokok dinilai memberi dampak yang besar bagi kesehatan masyakarat. Cukai yang rendah membuat harga rokok menjadi murah sehingga hal itu semakin mengancam kesehatan masyarakat.
"Cukai rokok yang rendah, membuat harga rokok murah," kata Dr Sonny Harry B. Harmadi, Kepala Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di Jakarta, Jumat (28/8).
Menurut Sonny, dibandingkan negara-negara tetangga, harga rokok di Indonesia paling murah. Rokok merek lokal termurah di Singapura Rp. 66.600, di Malaysia Rp. 13.800, di Thailand Rp. 7.900, sedangkan di Indonesia cuma Rp. 5.000 saja.
Lebih lanjut ia menuturkan, berdasarkan laporan montoring harga jual eceran (HJE) yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, terlihat bahwa HTP (Harga Transaksi Pasar) untuk setiap jenis rokok dan golongan produksinya lebih rendah dari HJE yang diterapkan pemerintah.
"Secara rata-rata HTP hanyalah 69 persen dari HJE," ucap Sonny.
Fakta ini menurutnya menunjukkan bahwa produsen rokok menanggung sebagian dari beban cukai rokok yang seharusnya ditanggung oleh perokok.
"Sehingga, implikasi penurunan konsumsi rokok akibat peningkatan cukai rokok menjadi lemah akibat perilaku produsen rokok seperti ini," tutur Sonny.
Ia menyimpulkan, rokok yang dijual murah dan bahkan dapat dibeli secara eceran itu mempunyai dampak buruk bagi kesehatan. "Sudah ada lebih dari 70.000 artikel ilmiah bahwa konsumsi rokok akan meningkatkan resiko penyakit berbahaya seperti kanker dan jantung," demikian Sonny Harry B. Harmadi.
"Cukai rokok yang rendah, membuat harga rokok murah," kata Dr Sonny Harry B. Harmadi, Kepala Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di Jakarta, Jumat (28/8).
Menurut Sonny, dibandingkan negara-negara tetangga, harga rokok di Indonesia paling murah. Rokok merek lokal termurah di Singapura Rp. 66.600, di Malaysia Rp. 13.800, di Thailand Rp. 7.900, sedangkan di Indonesia cuma Rp. 5.000 saja.
Lebih lanjut ia menuturkan, berdasarkan laporan montoring harga jual eceran (HJE) yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, terlihat bahwa HTP (Harga Transaksi Pasar) untuk setiap jenis rokok dan golongan produksinya lebih rendah dari HJE yang diterapkan pemerintah.
"Secara rata-rata HTP hanyalah 69 persen dari HJE," ucap Sonny.
Fakta ini menurutnya menunjukkan bahwa produsen rokok menanggung sebagian dari beban cukai rokok yang seharusnya ditanggung oleh perokok.
"Sehingga, implikasi penurunan konsumsi rokok akibat peningkatan cukai rokok menjadi lemah akibat perilaku produsen rokok seperti ini," tutur Sonny.
Ia menyimpulkan, rokok yang dijual murah dan bahkan dapat dibeli secara eceran itu mempunyai dampak buruk bagi kesehatan. "Sudah ada lebih dari 70.000 artikel ilmiah bahwa konsumsi rokok akan meningkatkan resiko penyakit berbahaya seperti kanker dan jantung," demikian Sonny Harry B. Harmadi.
Langganan:
Postingan (Atom)